Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penyakit popcorn lung akibat kecanduan vape atau rokok eletrik tengah jadi pembicaraan publik. Apa penyakit popcorn lung itu? Apa saja bahaya asap vape bagi kesehatan?
Diberitakan Kompas.com, Abby Flynn, perempuan muda asal Inggris, didiagnosis menderita popcorn lung akibat kecanduan vape. Ia mulai menggunakan vape sekali pakai sekitar 1,5 tahun lalu dan tak bisa menghentikan kebiasaannya itu.
Perempuan berusia 20 tahun itu secara rutin mengganti vapenya setiap hari, yang setara dengan 20 batang rokok. "Sebelum saya mulai vaping, saya tidak pernah mencoba rokok. Ketika saya mulai, itu adalah tren yang sedang berlangsung. Anda kecanduan tanpa sadar." ujarnya, dikutip dari Mirror UK.
Akibatnya, ia mengalami gangguan pernapasan tersebut dan diprediksi akan membutuhkan mesin oksigen saat berusia 30 tahun.
Baca Juga: Inilah Bahaya Asap Vape, Singapura & Thailand Telah Melarangnya
Apa itu penyakit popcorn lung?
Penyakit Popcorn lung adalah nama populer untuk penyakit bronkiolitis obliterans. Penyakit Popcorn Lung adalah masalah pernapasan akibat gangguan di bronkiolus, saluran udara terkecil di paru-paru.
Penyakit Popcorn Lung ini terjadi karena saluran udara di tubuh kita ini meradang, rusak, dan kemudian meninggalkan bekas akibat menghirup zat beracun atau dari infeksi. Karena salurannya menjadi lebih sempit, kita jadi lebih sulit mendapatkan udara yang cukup untuk bernapas dengan optimal. Ilustrasi masalah pernapasan.
Penyakit ini sendiri diberi nama popcorn lung karena pertama kali diidentifikasi terjadi pada para pekerja di pabrik popcorn microwave. Para pekerja tersebut menghirup diacetyl, bahan kimia perisa yang digunakan untuk membuat popcorn memiliki rasa mentega.
Selain makanan, diacetyl sebagai penyedap juga dipakai di industri lainnya sehingga dicurigai banyak pekerja lain yang mengalami hal serupa. Di era modern ini, diacetyl juga didapati terkandung dalam cairan rokok elektrik (e-cigarettes) atau vape.
Setelah terbukti menyebabkan bronkiolitis obliterans, beberapa perusahaan tak lagi menggunakan diacetyl sebagai perisa vape. Namun masih ada beberapa produk yang menggunakannya karena larangannya tidak berlaku sama di banyak negara.
Penykiat Popcorn lung terjadi karena menghirup bahan kimia beracun, seperti diacetyl dan acetaldehyde. Bahan kimia lain yang juga bisa menjadi pemicunya adalah:
- Asap oksida logam, produk sampingan umum dari pengelasan
- Formaldehida, bahan kimia penyebab kanker yang digunakan dalam beberapa lem dan bahan bangunan
- Sulfur dioksida, polutan yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil
- Amonia
- Klorin
- Nitrogen oksida
- Asam hidroklorik
- Mustard belerang, senjata kimia yang dikenal sebagai "gas mustard" Ilustrasi vape atau rokok elektronik
Penyakit ini tidak menular namun kadang onkiolitis obliterans terjadi karena adanya kondisi serius yang memengaruhi paru-paru kita, seperti pneumonia atau bronkitis. Orang yang pernah menjalani transplantasi paru-paru atau transplantasi sel punca juga berisiko mengalami popcorn lung karena tubuh menolak organ baru tersebut.
Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penerima transplantasi paru-paru tersebut.
Gejala Popcorn Lung
Gejala popcorn lung yang paling utama adalah batuk kering dan sesak napas saat berolahraga atau melakukan pekerjaan berat. Keluhan ini bisa muncul sekitar dua minggu hingga dua bulan setelah kita menghirup gas beracun yang menjadi penyebabnya.
Merasa lelah tanpa alasan yang jelas atau mengi padahal tidak menderita asma atau pilek juga bisa menjadi gejala bronkiolitis obliterans. Sejumlah gejala lain yang harus diwaspadai antara lain:
- Demam
- Keringat malam
- Ruam kulit
Bahaya asap vape
Bahaya asap vape bisa merugikan kesehatan bagi perokoknya maupun orang lain di sekitarnya.
Dilansir dari website Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bahaya asap vape bisa menimbulkan berbagai penyakit. Berikut bahaya asap vape untuk kesehatan:
Vape sebabkan paru-paru bocor
Bahaya asap vape yang pertama adalah menyebabkan paru-paru bocor. Dalam satu kasus di Amerika Serikat pada remaja usia 18 tahun, dilaporkan telah mengalami paru-paru bocor hingga memerlukan pemasangan selang di dada. Pasien itu memiliki riwayat penggunaan vaping selama 1,5 tahun.
Baca Juga: 35 Negara yang Melarang Vape, Sanksinya Denda hingga Penjara
Vape dapat menyebabkan pnemuonia
Bahaya asap vape yang kedua adalah menyebabkan pnemuonia. Bahaya asap vape ini dialami seorang pasien laki-laki usia 18 tahun di Indonesia.
Ia memiliki keluhan sesak napas dan batuk-batuk sejak 3 minggu. Muncul demam di awal, dan batuk disertai sedikit bercak darah. Dia tidak memiliki riwayat tuberkulosis (TB) dan asma, namun pasien diketahui menggunakan vape dalam 3 bulan. Pasien akhirnya didiagnosis mengalami penumonia atau radang paru.
vape dapat menyebabkan asma
Bahaya asap vape yang ketiga adalah menyebabkan asma. Dalam studi tahun 2019 di Amerika Serikat pada 32.000 orang dewasa dengan penyakit paru menemukan, rokok elektronik meningkatkan risiko penyakit paru termasuk asma 30 persen lebih besar, dibandingkan yang tidak pernah merokok maupun tidak pernah menggunakan vape. Risiko asma lebih besar apabila ia menjadi perokok konvensional dan rokok elektronik.
Risiko vape dengan kanker paru
Bahaya asap vape yang keempat adalah kanker paru. Penelitian tahun 2019 di Taiwan yang dipublikasikan di PNAS pada mencit di laboratorium menunjukkan, bahaya vape rokok atau rokok elektronik dapat meningkatkan risiko kanker paru.
Hasilnya adalah sembilan dari 40 mencit atau 22,5 persen yang terpapar asap rokok elektronik dengan kandungan nikotin selama 54 minggu timbul kanker paru jenis adenokarsinoma.
Risiko vape menyebabkan Evali
Bahaya asap vape yang kelima adalah menyebabkan evali. Evali adalah penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh konsumsi rokok elektrik atau vape.
Evali tercatat pernah terjadi di Amerika, yang mana paru-paru pasien mengalami kerusakan akut setelah ia mengonsumsi vape rokok selama beberapa minggu. Pasien juga memerlukan perawatan di ICU, dan memakai ventilator.
Itulah penjelasan tentang penyakit Popcorn Lung dan bahaya asap vape untuk kesehatan. Ingat, bahaya asap vape tidak hanya ditanggung para perokoknya tapi juga orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News