Penulis: Belladina Biananda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu penelitian terbaru tentang Virus Corona menunjukkan bahwa virus tersebut bisa bertahan pada kulit manusia selama 9 jam. Kemampuan bertahan hidup itu empat kali lebih lama daripada virus flu.
Mengutip dari Daily Mail, penelitian tersebut menguji kulit mayat yang akan digunakan untuk cangkok kulit. Tim dari Kyoto Prefectural University of Medicine mengatakan, hasil tersebut bisa digunakan untuk mencegah transmisi Virus Corona dan menunjukkan bahwa cuci tangan penting dilakukan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Infectious Disease ini menggunakan kulit manusia dari spesimen otopsi forensik 24 jam sebelumnya. Hal itu bertujuan agar tak ada relawan kesehatan yang terinfeksi Virus Corona.
Sel kulit dicampurkan dengan Virus Corona dan Virus Flu. Hasilnya, Virus Flu mampu bertahan hidup pada kulit sekitar 1.8 jam. Artinya, Virus Corona memiliki stabilitas yang lebih tinggi daripada Virus Flu sehingga resiko penularan juga ikut meningkat.
Baca Juga: Panduan baru CDC: Virus corona bisa bertahan dan menyebar di udara
Melansir dari Daily Mail, kedua virus bisa dinonaktifkan setelah 15 detik menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 80%.
Centers for Disease Control and Prevention atau CDC merekomendasikan penggunaan pembersih tangan yang mengandung alkohol sebanyak 60 hingga 95 persen. Anda juga bisa mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
Baca Juga: Cagah penyebaran corona, pilih masker yang tepat sesuai situasi yang dihadapi
Selain perlu disiplin menjaga kebersihan tangan, masyarakat dihimbau untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Usahakan untuk tetap berada di rumah dan menghindari tempat yang ramai dikunjungi oleh orang lain.
Jika Anda terpaksa harus melakukan kegiatan dengan orang lain, pastikan untuk menjaga jarak. Menggunakan masker dengan cara yang benar juga tak boleh dilupakan.
Selanjutnya: Tak Bisa Ditawar, Yuk Mencegah dan Menekan Penyebaran Virus Corona Dengan 3M
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News