kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Viral minuman boba bikin lumpuh, ini penjelasan dokter penyakit dalam


Sabtu, 03 Oktober 2020 / 16:20 WIB
Viral minuman boba bikin lumpuh, ini penjelasan dokter penyakit dalam


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Viral cerita seorang gadis 20 tahun yang lumpuh akibat minum boba atau bubble drink. Benarkah efek minuman boba dapat menyebabkan kelumpuhan?

Kisah yang viral itu diceritakan seorang wanita berusia 20 tahun asal Bekasi, bernama Ranya. Kisah viral itu setelah ia membagikan pengalaman pribadinya, terkait efek samping dari kegemarannya mengonsumsi boba atau bubble.

Pengalaman pribadi yang dikisahkan oleh Ranya melalui akun media sosial Twitter @dangobulet langsung menjadi sorotan masyarakat, sebab banyak orang yang juga menggemari boba.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Ranya mengaku bahwa dalam satu hari dia bisa mengonsumsi dua gelas boba. Ia biasanya mengonsumsi boba tiga sampai empat hari dalam seminggu. Kebiasaannya ini mulai ia lakukan sejak Desember 2019.

Selama mengonsumsi boba, Ranya merasa tidak merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Hingga suatu ketika, perempuan berusia 20 tahun ini merasakan kebas pada kaki. Selama enam hari, rasa kebas pada kakinya tak kunjung hilang. Kakinya kemudian mengalami lumpuh sementara.

Baca juga: Promo Tupperware Oktober 2020 untuk bekal makanan, banyak diskon dan produk gratis

Ranya lalu memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter pada Maret 2020, dan didiagnosis Diabetes Melitus tipe-2. "Dibawa ke dokter umum, bilangnya cuma kekurangan vitamin D. Ternyata masih terasa berkedut, bahkan pas jalan kayak meleyot (layu) gitu kakinya. Akhirnya dibawa ke dokter penyakit dalam dan dicek ternyata sudah DM (diabetes melitus) tipe-2," kata dia.

Namun, benarkah terlalu banyak mengonsumsi boba atau bubble tea bisa sebabkan diabetes hingga kelumpuhan? Menjawab persoalan ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes dr Wismandari Wisnu SpPD-KEMP memberikan penjelasan.

Menurut Wismandari, seseorang yang banyak konsumsi makanan atau minuman mengandung lemak dan gula, maka akan mudah terkena diabetes. "Tapi ini bukan proses yang cepat, perlu waktu agar gula darah seseorang bisa naik, kemudian menjadi pre diabetes dan akhirnya menjadi diabetes," kata dia.

Bahayanya, ketika sudah dalam kondisi diabetes pun, terkadang seseorang belum mengalami gejala, sehingga tidak segera berkonsultasi dengan ke dokter. Wismandari mengatakan, seringkali pasien datang kepada dokter justru karena komplikasi dari diabetes, seperti berikut:

  •  Serangan jantung
  •  Stroke
  •  Gagal ginjal
  •  Kebutaan
  •  Luka di kaki yang sukar sembuh
  •  Kesemutan atau baal (nyeri)
  •  Impotensi
  •  Keputihan dan lain-lain

"Atau datang karena infeksi, tapi kemudian didapatkan kadar gula darah yang tinggi," kata dia.

Baca juga: Inilah 2 cara menurunkan berat badan secara tepat

Seperti yang terjadi pada Ranya, menurut dia, bukanlah sesuatu yang terjadi secara mendadak. Kemungkinan gula darah sudah meningkat selama beberapa waktu tanpa disadarinya, karena tidak ada gejala apapun. "Dan itu sering terjadi (gula darah naik tanpa ada gejala fisik)," jelasnya.

Setelah, beberapa lama gula dalam darah meningkat, maka komplikasi mulai terjadi. Salah satunya adalah komplikasi saraf, bisa saraf perifer berupa kesemutan, baal atau nyeri yang paling sering terjadi di ujung kaki atau tangan, dan komplikasi berupa stroke yang bisa menyebabkan lumpuh.

"Komplikasi yang juga sering terjadi adalah ke kaki, di mana terjadi kerusakan pada saraf tepi dan juga aliran darah, sehingga jika terjadi luka sukar untuk sembuh, kemudian bisa diamputasi," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Kisah Gadis 20 Tahun Lumpuh Akibat Minum Boba, Ini Kata Dokter", 

Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Bestari Kumala Dewi

Selanjutnya: Diskon harga Forza tembus belasan juta rupiah, ini skemanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×