kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Vape, salah satu dalang infeksi paru-paru di AS


Kamis, 24 Oktober 2019 / 15:47 WIB
Vape, salah satu dalang infeksi paru-paru di AS
ILUSTRASI. Seorang laki-laki sedang menggunakan vape.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

Para ilmuwan menjelaskan hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa cedera paru disebabkan karena pasien menghirup asap kimia. Namun, mereka belum mengetahui jenis gas kimia yang menyebabkan penyakit ini.  

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan produk yang mengandung THC (tetrahydrocannabinol) berpeluang menjadi salah satu penyebab penyakit ini.

Baca Juga: Benarkah rokok elektrik bisa membuat lebih mudah berhenti merokok?

Lebih dari tiga perempat pasien dilaporkan menggunakan vape yang mengandung THC. Dari penelitian terbaru, sekitar 71% pasien dilaporkan menggunakan ganja atau minyak ganja.

Sebelumnya, para ilmuwan menemukan kandungan vitamin E asetat pada tubuh pasien. Yang paling baru NBC News melaporkan adanya kandungan zat pestisida bernama Myclobutanil pada 10 vape THC yang tidak berlisensi.

Sekedar info, zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida kimia saat dibakar.   

"Bersadarkan hasil penelitian, kami menduga sebagian besar penyakit (paru-paru) melibatkan kandungan gas kimia," kata Larsen.

Asal tahu saja, sampai sekarang para ilmuwan masih meneliti lebih lanjut penyebab penyakit tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan masyarakat sebaiknya tidak menggunakan produk rokok elektronik, khususnya yang mengandung THC.

Sumber : Live Science

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×