kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi turunkan risiko saat terinfeksi virus corona, sasaran penerima diperluas


Minggu, 25 Juli 2021 / 13:21 WIB
Vaksinasi turunkan risiko saat terinfeksi virus corona, sasaran penerima diperluas
ILUSTRASI. Seorang siswa menjalani vaksinsasi 12+ pertama di SMPN 3 Ciledug, Tangerang, Kamis (22/7/2021). Penduduk berusia 12 tahun-17 tahun kini masuk ke dalam sasaran penerima vaksin.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

Kendati memperluas sasaran vaksinasi, pemerintah tetap berharap menuntaskan vaksinasi di akhir tahun ini. Untuk mencapai target itu, pemerintah menargetkan penyuntikkan vaksin sebanyak 2 juta dalam setiap harinya. “Jika tidak selesai dua juta sehari kita tidak akan menyelesaikan target pada Desember 2021,” tutur Siti.

Namun, apakah Indonesia memiliki cukup pasokan vaksin untuk mengejar target tersebut? Nadia menyatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki stok vaksin COvid-19 lebih dari 130 juta dosis. Dan dari jumlah tersebut, sekitar 75 juta dosis sudah siap untuk digunakan.

Upaya mempercepat vaksinasi semakin terasa perlunya di saat penyebaran virus corona kembali meningkat. Urgensi itu merujuk ke hasil penelitian tentang jumlah orang yang terpapar virus corona di Jakarta.

Mengutip data yang dipublikasikan di situs covid19.go.id, selama periode 12 Januari hingga 8 Juli, ada 15.088 orang yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 namun tetap terpapar virus corona. Itu berarti 0,47% dari total penerima vaksin dosis pertama selama periode itu yang mencapai 3.216.574.

Baca Juga: Menkop UKM dukung percepatan vaksinasi bagi UMKM Indonesia

Sedangkan jumlah orang yang sudah mendapat vaksin pertama, namun tetap terinfeksi hingga meninggal sebanyak 50 orang. Angka itu mencerminkan 0,0016% dari total penerima vaksin dosis pertama di periode tersebut.

Persentase orang yang tetap terinfeksi, apalagi sampai meninggal, di kelompok penerima vaksin dosis lengkap lebih rendah lagi. Masih di periode 12 Januari hingga 8 Juli, ada 1.896 orang penerima vaksin dosis lengkap yang tetap terinfeksi virus corona. Jumlah itu setara 0,10% dari penerima vaksin dosis lengkap.

Dari jumlah orang yang terinfeksi itu, tercatat empat orang yang meninggal. Jika dibandingkan dengan jumlah penerima vaksin dosis lengkap, itu setara dengan 0,0002%. Jadi bisa disimpulkan, vaksinasi menurunkan perbandingan orang yang meninggal dari total orang yang terinfeksi.

Namun persentase itu seharusnya juga mengingatkan orang yang sudah divaksinasi bahwa risiko infeksi tetap ada. Itu sebabnya, vaksinasi harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin. Di masa sekarang, protokol kesehatan itu tak cuma mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker dan menjaga jarak, tetapi juga menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabu

Selanjutnya: Ketua Umum Kadin: Beban Dunia Usaha Semakin Berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×