kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vaksin Covid-19 1 dan 2 Kurang Efektif Lawan Omicron, Cegah dengan 6 Langkah Ini


Senin, 27 Desember 2021 / 07:59 WIB
Vaksin Covid-19 1 dan 2 Kurang Efektif Lawan Omicron, Cegah dengan 6 Langkah Ini
ILUSTRASI. Dua dosis vaksin AstraZeneca dan vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif dalam mencegah varian Omicron.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua dosis vaksin AstraZeneca dan vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif dalam mencegah varian Omicron dibandingkan dengan varian virus sebelumnya. Itu merupakan hasil studi terkini. 

Sebelumnya, studi juga menunjukkan bahwa vaksin Sinovac dan Sinopharm lemah terhadap varian Omicron. Namun, para peneliti percaya suntikan vaksin dosis ketiga atau booster akan meningkatkan sistem imun terhadap varian virus baru B.1.1.529 atau Omicron yang dapat mencegah keparahan penyakit. 

Melansir CNBC, Senin (13/12/2021) studi pra-cetak di MedRxiv yang dilakukan para peneliti dari Oxford University ini menguji sampel darah beberapa orang, 28 hari setelah mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin tersebut. 

Ketika varian Omicron dimasukkan ke sampel tersebut, para peneliti melaporkan penurunan substansial dalam antibodi penetral untuk melawan Covid-19 dibandingkan dengan pembentukan respons sistem imun yang terlihat di varian sebelumnya. 

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan 5 Gejala Utama Varian Omicron, Ini Daftarnya

Riset ini mencatat bahwa beberapa penerima vaksin gagal menetralisir virus, sehingga berpotensi akan mengakibatkan peningkatan kasus pada mereka yang sudah divaksinasi lengkap, maupun infeksi ulang pada penyintas Covid-19. 

Para peneliti juga mengatakan, hal itu mungkin dapat terjadi meski saat ini tidak ada bukti bahwa varian Omicron berpotensi menyebabkan penyakit parah, rawat inap atau kematian. 

Kepala Medical Sciences Division di Oxford University sekaligus penulis utama studi, Gavin Screaton mengatakan, bahwa temuan tersebut menandakan siapapun yang berkesempatan mendapatkan vaksin dosis ketiga harus segera menerimanya. 

Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Capai 46, Satu di Antaranya Nakes Wisma Atlet

“Meskipun tidak ada bukti peningkatan risiko penyakit parah, atau kematian dari virus (Omicron) di antara populasi yang divaksinasi, kita harus tetap berhati-hati, karena jumlah kasus yang lebih besar akan membebani sistem perawatan kesehatan,” ujar Screaton. 

Profesor vaksinologi dari Oxford University, Teresa Lambe memaparkan, bahwa baik vaksinasi lengkap ataupun vaksin booster tetap melindungi kita dari keparahan penyakit yang disebabkan varian apa pun. 

Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan dua dosis vaksin Covid-19 dinilai kurang efektif mencegah gejala (simtomatik) dari infeksi Omicron dibandingkan Delta. 

Namun, laporan tersebut mencatat bahwa setelah pemberian dosis booster, vaksin dianggap 70 hingga 75 persen efektif dalam mencegah gejala. Kemudian, sebuah penelitian di Israel menemukan bahwa tiga dosis vaksin Pfizer-BioNTech terbukti memberikan perlindungan yang signifikan terhadap varian Omicron. 

Baca Juga: Waspada, Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Lagi 27 Orang, Total Kini Ada 46 Kasus

Cara mencegah varian Omicron

Temuan tersebut mengartikan, bahwa vaksinasi bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah Covid-19, terutama varian Omicron. Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan virus Omicron sudah menyebar di hampir 100 negara, yang menandakan virus sangat mudah menular. 

Selain mendapatkan vaksinasi lengkap untuk mengurangi infeksi dan mencegah Covid-19 termasuk varian Omicron, WHO juga merekomendasikan masyarakat agar tetap melakukan protokol kesehatan.  

Dikutip dari laman resmi WHO, langkah yang paling efektif untuk mengurangi infeksi dan mencegah Covid-19 di antaranya: 

  1. Menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain
  2. Memakai masker dengan benar
  3. Membuka jendela untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan
  4. Menghindari ruangan yang ramai atau berventilasi buruk
  5. Mencuci tangan secara rutin dengan air dan sabun
  6. Menerapkan etika bersin dan batuk

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap Kurang Efektif Lawan Varian Omicron, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan"
Penulis : Zintan Prihatini
Editor : Bestari Kumala Dewi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×