kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UPDATE tes corona di Indonesia, Kamis (29/7) sebanyak 262.954 spesimen


Jumat, 30 Juli 2021 / 01:01 WIB
UPDATE tes corona di Indonesia, Kamis (29/7) sebanyak 262.954 spesimen
ILUSTRASI. Seorang warga melakukan tes swab antigen atau tes corona di salah satu rumah sakit pemerintah di kawasan Cibubur Jakarta Timur.UPDATE tes corona di Indonesia, Kamis (29/7) sebanyak 262.954 spesimen Foto KONTAN/Syamsul Ashar


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tes corona di Indonesia berdasarkan update harian pada Kamis (29/7) mencapai 262.954 spesimen.

Tes corona di Indonesia ini beradasarkan dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari Kamis (29/7)  yang dilaporkan Kementerian Kesehatan sebanyak 262.954 spesimen. 

Perinciannya adalah tes corona di Indonesia dengan menggunakan RT PCR dalam sehari mencapai 138.697 spesimen.

Sementara tes corona di Indonesia dengan menggunakan metode TCM sebanyak 593 specimen.

Baca Juga: Kematian pasien corona di Indonesia mencapai 1.893 orang, masih tertinggi di dunia

Adapun tes corona di Indonesia dengan menggunakan metode rapid test antigen sebanyak 123.664 specimen

Selain itu, Kementerian Kesehatan melaporkan hasil uji tes corona di Indonesia di jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa secara kumulatif mencapai 25.786.254 spesimen. 

Terdiri dari tes corona dengan hasil spesimen positif secara kumulatif sebanyak 6.315.814 spesimen. Sedangkan tes corona dengan hasil spesimen negatif secara kumulatif sebanyak 17.783.498 spesimen. 

Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Kamis (29/7), positif 3.845, sembuh 11,425, meninggal 27

Kementerian Kesehatan juga melaporkan hasil tes corona dengan tingkat Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) secara harian di angka 30,48% 

Sementara tes corona dengan positivity rate spesimen mingguan (18 - 24 Juli 2021) di angka 35,60%. 

Adapun spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 477 spesimen. 

Untuk jumlah orang yang diperiksa tes corona atau menjalani tes corona per hari ini ada 173.464 orang dan kumulatifnya 17.547.646 orang. 

Lalu pada hasil tes corona terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 14.216.440 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 129.985 orang. 

Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) tes corona secara orang harian di angka 25,07% dan positivity rate orang mingguan (18 - 24 Juli 2021) di angka 26,64%. 

SELANJUTNYA>>>

Jumlah tes corona di Indonesia masih sangat rendah jika dibadingkan dengan tes corona di negara-negara lain.

Jumlah tes corona di Indonesia pada Rabu (28/7) kemarin secara total selama pandemi corona di Indonesia mencapai 25,544,303 tes

Jumlah tes corona di Indonesia pada Rabu (28/7) setara dengan 92,344 per satu juta penduduk.

Adapun jumlah total penduduk Indonesia saat ini sebesar 276,619,967 penduduk artinya kemampuan tes corona di Indonesia masih terlalu kecil.

Dengan Jumlah tes corona di Indonesia pada Rabu (28/7) total sebesar 25,544,303 tes, Indonesia masuk peringkat ke 18 dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Berikut data Worldmeter testing 10 negara berdasarkan peringkat terbanyak dalam melakukan tes  corona per 28 Juli adalah sebagai berikut:

NEGARA Total Testing Testing/1 juta Penduduk
per Minggu
Total Penduduk
1. Amerika Serikat 527,081,152 1,582,434 333,082,557
2. India 460,900,978 330,506 1,394,531,345
3. Inggris Raya 242,211,485 3,547,941 68,268,185
4. Rusia 163,700,000 1,121,221 146,001,583
5.China 160,000,000 111,163 1,439,323,776
6. Prancis 102,910,163 1,572,867 65,428,389
7. Italia 76,807,058 1,272,347 60,366,432
8. Denmark 75,645,631 13,010,790 5,814,069
9. Turki 67,091,997 786,444 85,310,571
10. Jerman 65,845,568 783,212 84,071,162
      Sumber: WORLDMETERS

Meskipun demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro Rabu (28/7) menyatakan, saat ini pemerintah akan berupaya menambah kapasitas tes corona di Indonesia.

Menurut Reisa dalam rangka menurunkan angka kasus dan kematian akibat Covid-19 yang naik, pemerintah akan memperkuat tes corona dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk. 

Pemerintah berkomitmen meningkatkan tes corona dari yang saat ini berkisar hampir 200.000  menjadi sekitar 300.000 per hari, bahkan menjadi 400.000 per hari. 

Reisa menambahkan, Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, juga telah menegaskan tes corona dan tracing ini akan melibatkan semua komponen. 

Mekanisme tracing kontak erat sendiri akan dilakukan secara digital yang dilakukan para relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan lapangan yang terdiri dari TNI, Polri, serta aparatur sipil negara yang ditugaskan.

Menurut Reisa hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan. 

Setiap kontak erat yang ditemukan, akan dipastikan melakukan karantina dan entry tes corona pada hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit tes corona pada hari ke-5 karantina, memastikan yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.

"Harus kita antisipasi dan cerna seksama adalah dengan masifnya pelaksanaan tes corona dan tracing, ada kemungkinan kasus konfirmasi harian akan naik karena kapasitas testing yang meningkat," kata Reisa.

SELANJUTNYA>>>

Karena kapasitas tes corona  dan tracing yang meningkat, lanjutnya, kontak erat dengan hasil positif berdasarkan entry test atau exit test juga akan dibawa ke tempat-tempat isolasi terpusat yang telah disediakan untuk mendapatkan perawatan. 

Isolasi terpusat yang telah disiapkan pemerintah sudah siap dengan perangkat pendukung operasionalnya. Penting bagi masyarakat yang positif Covid-19 untuk melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat guna pemulihan kondisi serta melindungi orang di sekitarnya.

Langkah ini perlu dilakukan karena saat ini Indonesia ada di peringkat 18 dari daftar negara berdasarkan kemampuan tes corona :

Negara  Total Testing Testing/1 juta penduduk
Per Minggu
Jumlah Penduduk
11.Austria 65,381,760 7,215,362 9,061,466
12. Uni Emirat Arab 65,021,865 6,490,318 10,018,287
13. Spanyol 55,855,941 1,194,161 46,774,203
14. Brazil 55,034,721 256,958 214,178,124
15. Kanada 38,351,116 1,006,682 38,096,547
16. Ceko 32,571,058 3,035,432 10,730,286
17. Iran 25,667,604 301,464 85,143,289
18. Indonesia 25,544,303 92,344 276,619,967
19. Saudi Arabia 24,683,086 697,388 35,393,638
20. Australia 24,489,625 948,602 25,816,549

Selain menyediakan tempat isolasi pasien corona di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Reisa menyebut, pemerinah telah mengoperasikan Rumah Susun (Rusun) Nagrak dan Pasar Rumput untuk pasien positif corona.

Dua tempat ini yang telah disiapkan untuk dapat menampung hingga 10.000 pasien corona. Seperti rusun Pasar Rumput yang kapasitasnya mencapai 6.000 tempat tidur. Pemerintah juga menyiapkan sejumlah tempat di luar Jakarta, seperti di Bandung, Depok, Kota Tangerang juga sudah siap dengan tempat isolasi terpusat. 

Begitu pun seperti di Yogyakarta yang terbagi pada tiga tempat, yaitu di asrama Universitas Gadjah Mada, Asrama Universitas Negeri Yogyakarta dan Asrama milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Lalu di Solo juga sudah disiapkan dan tersebar sebanyak 1.700 titik baru terisi 400 titik,” ujar Reisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×