Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tes corona di Indonesia belum juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan update data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Jumat (30/7) tes corona di Indonesia dari hasil uji laboratorium per hari Jumat (30/7), spesimen selesai diperiksa dari tiga jenis tes corona, baik melalui RT-PCR, TCM dan rapid test antigen per hari mencapai 252.184 spesimen.
Pencapaian tes corona pada hari Jumat (30/1) ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Kamis (29/7) sebanyak 262.954 spesimen.
Beradasarkan update data tes corona hari Jumat (30/7) terdiri atas tes corona dengan metode RT PCR sebanyak 132.013 spesimen.
Baca Juga: Tes Corona di Indonesia Masih Rendah dari Negara Lain, Berikut Daftarnya
Sementara tes corona menggunakan metode antigen sebanyak 119.553 spesimen.
Adapun tes corona dengan menggunakan metode TCM pada hari Jumat (30/7) mencapai 618 spesimen.
Dengan pencapaian tes corona ini, Kementerian Kesehatan juga melaporkan, tingkat positivity rate secara harian untuk tes RT PCR dan TCM rata ratamencapai 38,79%.
Sementara tes corona dengan menggunakan metode antigen teratata tingkat positivity ratenya mencapai 18,31% secara harian.
Kementerian Kesehatan juga memaparkan tingkat positivity rate secara mingguan untuk tes corona baik RT PCR, TCM maupun antigen sebsar 35,6% sepanjang 18-24 Juli 2021.
Sebelumnya tes corona di Indonesia dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari Kamis (29/7) sebanyak 262.954 spesimen.
Perinciannya adalah tes corona di Indonesia dengan menggunakan RT PCR dalam sehari mencapai 138.697 spesimen.
SELANJUTNYA>>>
Sementara tes corona di Indonesia dengan menggunakan metode TCM sebanyak 593 specimen
Adapun tes corona di Indonesia dengan menggunakan metode rapid test antigen sebanyak 123.664 specimen
Selain itu, Kementerian Kesehatan melaporkan hasil uji tes corona di Indonesia di jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa secara kumulatif mencapai 25.786.254 spesimen.
Terdiri dari tes corona dengan hasil spesimen positif secara kumulatif sebanyak 6.315.814 spesimen.
Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta, positif 3.454, sembuh 11.151 meninggal 43
Sedangkan tes corona dengan hasil spesimen negatif secara kumulatif sebanyak 17.783.498 spesimen.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan hasil tes corona dengan tingkat Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) secara harian di angka 30,48%
Sementara tes corona dengan positivity rate spesimen mingguan (18 - 24 Juli 2021) di angka 35,60%.
Adapun spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 477 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa tes corona atau menjalani tes corona per hari ini ada 173.464 orang dan kumulatifnya 17.547.646 orang.
Lalu pada hasil tes corona terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 14.216.440 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 129.985 orang.
SELANJUTNYA>>>
Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) tes corona secara orang harian di angka 25,07% dan positivity rate orang mingguan (18 - 24 Juli 2021) di angka 26,64%.
Meskipun demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro Rabu (28/7) menyatakan, saat ini pemerintah akan berupaya menambah kapasitas tes corona di Indonesia.
Menurut Reisa dalam rangka menurunkan angka kasus dan kematian akibat Covid-19 yang naik, pemerintah akan memperkuat tes corona dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk.
Baca Juga: Kematian pasien corona di Indonesia mencapai 1.893 orang, masih tertinggi di dunia
Pemerintah berkomitmen meningkatkan tes corona dari yang saat ini berkisar hampir 200.000 menjadi sekitar 300.000 per hari, bahkan menjadi 400.000 per hari.
Reisa menambahkan, Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, juga telah menegaskan tes corona dan tracing ini akan melibatkan semua komponen.
Mekanisme tracing kontak erat sendiri akan dilakukan secara digital yang dilakukan para relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan lapangan yang terdiri dari TNI, Polri, serta aparatur sipil negara yang ditugaskan.
Menurut Reisa hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan.
Setiap kontak erat yang ditemukan, akan dipastikan melakukan karantina dan entry tes corona pada hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit tes corona pada hari ke-5 karantina, memastikan yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.
"Harus kita antisipasi dan cerna seksama adalah dengan masifnya pelaksanaan tes corona dan tracing, ada kemungkinan kasus konfirmasi harian akan naik karena kapasitas testing yang meningkat," kata Reisa.
Karena kapasitas tes corona dan tracing yang meningkat, lanjutnya, kontak erat dengan hasil positif berdasarkan entry test atau exit test juga akan dibawa ke tempat-tempat isolasi terpusat yang telah disediakan untuk mendapatkan perawatan.
Isolasi terpusat yang telah disiapkan pemerintah sudah siap dengan perangkat pendukung operasionalnya. Penting bagi masyarakat yang positif Covid-19 untuk melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat guna pemulihan kondisi serta melindungi orang di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News