kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Untuk cegah virus corona, pakar ini bilang tak semua orang perlu memakai masker


Senin, 02 Maret 2020 / 13:39 WIB
Untuk cegah virus corona, pakar ini bilang tak semua orang perlu memakai masker
ILUSTRASI. Pedagang menata masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2020). Dua WNI terpapar virus corona yakni ibu berumur 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru saja mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. Dua WNI yang terpapar virus corona itu merupakan ibu 64 tahun dan anak berusia 31 tahun yang tinggal di Depok, Jawa Barat. 

Di beberapa negara yang sudah lebih dulu menemukan kasus, masker menjadi salah satu item yang diborong ketika panik menghadapi wabah virus corona. 

Baca Juga: Menkes Terawan datangi RSPI Sulianti Saroso, cek dua WNI yang positif corona

Namun, hal itu sebetulnya tidak perlu. Sebab, tidak semua orang sebetulnya perlu mengenakan masker. 

Dilansir dari laman Forbes, Spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan, bahwa masyarakat sebetulnya tidak membutuhkan masker wajah dalam jenis apapun. 

Tetapi, ini ditujukan bagi orang-orang yang sedang dalam keadaan sehat. "Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka," kata Perencevich. 

"Apalagi banyak orang memakainya dengan cara yang salah, sehingga justru bisa meningkatkan risiko infeksi, karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," katanya. 

Baca Juga: Dua WNI positif corona, Istana minta masyarakat tidak panik

Perencevich menjelaskan, banyak orang membeli masker dengan asumsi menghentikan virus mencapai mulut atau hidung mereka yang tersebar melalui udara. Padahal, virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×