Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru saja mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. Dua WNI yang terpapar virus corona itu merupakan ibu 64 tahun dan anak berusia 31 tahun yang tinggal di Depok, Jawa Barat.
Di beberapa negara yang sudah lebih dulu menemukan kasus, masker menjadi salah satu item yang diborong ketika panik menghadapi wabah virus corona.
Baca Juga: Menkes Terawan datangi RSPI Sulianti Saroso, cek dua WNI yang positif corona
Namun, hal itu sebetulnya tidak perlu. Sebab, tidak semua orang sebetulnya perlu mengenakan masker.
Dilansir dari laman Forbes, Spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan, bahwa masyarakat sebetulnya tidak membutuhkan masker wajah dalam jenis apapun.
Tetapi, ini ditujukan bagi orang-orang yang sedang dalam keadaan sehat. "Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka," kata Perencevich.
"Apalagi banyak orang memakainya dengan cara yang salah, sehingga justru bisa meningkatkan risiko infeksi, karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," katanya.
Baca Juga: Dua WNI positif corona, Istana minta masyarakat tidak panik
Perencevich menjelaskan, banyak orang membeli masker dengan asumsi menghentikan virus mencapai mulut atau hidung mereka yang tersebar melalui udara. Padahal, virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara.