kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tukul Arwana pendarahan otak, ini penyebab, gejala, dan komplikasi yang diwaspadai


Kamis, 23 September 2021 / 14:52 WIB
Tukul Arwana pendarahan otak, ini penyebab, gejala, dan komplikasi yang diwaspadai
ILUSTRASI. Ilustrasi pendarahan di otak.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Komedian Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit, akibat pendarahan otak, Kamis (23/9/2021). Hal itu disampaikan anak komedian Tukul Arwana, Ega Prayudi.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/9/2021), Ega tidak mengatakan apa penyebab Tukul Arwana mengalami pendarahan otak. 

Dikutip dari laman Health Grades, pendarahan otak adalah pendarahan yang tidak terkontrol di otak lantaran cedera atau akibat pembuluh darah yang bocor atau pecah. 

Pendarahan di otak dapat terjadi ketika pembuluh darah menjadi cukup lemah sehingga dindingnya tidak dapat lagi menahan tekanan darah yang mengalir melaluinya.

Tekanan darah tinggi, aterosklerosis (penumpukan plak di dinding arteri), dan angiopati amiloid (endapan protein di dinding arteri) dapat melemahkan dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pendarahan otak.

Otak memiliki banyak pembuluh darah yang mengalir di dalamnya. Jika pembuluh darah di dalam otak pecah, darah bisa masuk ke jaringan otak dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan. 

Baik peradangan maupun tekanan dapat merusak otak. Sehingga, pendarahan di otak selalu merupakan keadaan darurat dan perlu segera ditangani secara medis untuk menyelamatkan sebanyak mungkin jaringan otak.

Baca Juga: Luar Biasa, Inilah 5 Manfaat Kacang Hijau untuk Ibu Hamil

Gejala pendarahan di otak

Hingga kini, masih belum diketahui penyebab pendarahan di otak yang dialami oleh Tukul Arwana. Meski demikiangejala pendarahan otak sering datang tiba-tiba. Gejala umum dari pendarahan otak meliputi:

  • Perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan seperti pingsan atau tidak responsif
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan dalam berpikir, berbicara, memahami, menulis atau membaca
  • Kehilangan penglihatan atau perubahan penglihatan
  • Mati rasa atau kelemahan
  • Kelumpuhan
  • Kejang
  • Sakit kepala parah

Gejala pendarahan di otak yang mungkin mengindikasikan kondisi serius dan dapat mengancam jiwa antara lain:

  • Perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan seperti pingsan atau tidak responsif
  • Perubahan status mental atau perubahan perilaku mendadak seperti kebingungan, delirium, lesu, halusinasi atau delusi
  • Bicara kacau atau cadel atau ketidakmampuan untuk berbicara
  • Kelumpuhan atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh
  • Perubahan mendadak dalam penglihatan, kehilangan penglihatan, atau sakit mata
  • Trauma di kepala
  • Sakit kepala yang sangat parah

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kehamilan Muda Tetap Sehat, Ibu Hamil Wajib Tahu!

Penyebab pendarahan di otak

Sementara itu, penyebab pendarahan di otak bisa karena trauma kepala atau dapat terjadi akibat melemahnya pembuluh darah. Selain itu, sejumlah faktor meningkatkan risiko terjadinya pendarahan otak. 

Meski tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan mengalami pendarahan otak. Faktor risiko yang dapat menjadi penyebab perdarahan otak meliputi:

  • Angiopati amiloid atau endapan protein di dinding arteri.
  • Malformasi arteriovenosa yakni hubungan abnormal antara arteri dan vena.
  • Aterosklerosis atau penumpukan plak di dinding arteri koroner.
  • Aneurisma serebral yakni penonjolan yang mengancam jiwa dan melemahnya dinding arteri yang dapat pecah dan menyebabkan perdarahan hebat di otak.
  • Trauma kepala
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Cara mengurangi risiko pendarahan otak dengan:

  • Mengontrol tekanan darah
  • Makan makanan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Berhenti merokok
  • Mengambil tindakan pencegahan agar tidak jatuh
  • Menggunakan alat keselamatan seperti helm dan sabuk pengaman bila diperlukan

Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Buah Alpukat untuk Ibu Hamil dan Janin

Bagaimana cara mengobati pendarahan otak?

Jika terjadi perdarahan otak, pengobatan tergantung pada penyebab perdarahan, serta lokasi dan jumlah darah. Pembedahan atau tindakan operasi mungkin diperlukan, dan obat-obatan dapat diberikan untuk mengendalikan gejala pendarahan di otak.

Setelah perawatan awal, rehabilitasi mungkin diperlukan untuk membantu memulihkan fungsi bagian tubuh yang mungkin telah hilang. Perawatan atau pengobatan awal yang umum untuk perdarahan otak meliputi:

  • Antikonvulsan untuk mengontrol kejang
  • Radiologi intervensi untuk mengobati pembuluh darah abnormal dan mengurangi aliran darah ke area perdarahan
  • Obat nyeri sesuai kebutuhan untuk meningkatkan kenyamanan
  • Pembedahan untuk mengalirkan bekuan darah atau menghilangkan tekanan

Baca Juga: Bikin kenyang lebih lama, ini manfaat air kelapa untuk kesehatan

Setelah pendarahan di otak telah dihentikan dan perawatan awal telah selesai, proses pemulihan dimulai. Terapi yang digunakan selama pemulihan mungkin termasuk:

  • Konseling diet untuk membantu mempertahankan kekuatan dan memperbaiki pola makan dengan tujuan mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko aterosklerosis.
  • Terapi okupasi dan fisik untuk membantu masalah makan, menelan, atau berbicara.
  • Terapi fisik untuk membantu memperkuat tubuh, meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kelelahan, dan meningkatkan kemampuan fungsional.

Apa komplikasi potensial dari perdarahan otak?

Komplikasi dari pendarahan otak yang tidak diobati bisa serius, bahkan dalam beberapa kasus dapat mengancam nyawa. Komplikasi perdarahan otak meliputi:

  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan dengan memori, berpikir, berbicara, pemahaman, menulis atau membaca
  • Kehilangan penglihatan atau perubahan penglihatan
  • Kelumpuhan atau kelemahan syaraf
  • Perubahan kepribadian
  • Tidak sadar dan koma

Selanjutnya: Tidak hanya sering buang air kecil, ini tanda tubuh kebanyakan minum air 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×