kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tips sehat berpuasa untuk ibu hamil


Jumat, 26 Mei 2017 / 13:12 WIB
Tips sehat berpuasa untuk ibu hamil


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ibu hamil boleh saja berpuasa, asalkan kecukupan gizi untuk ibu dan janin terpenuhi. Selain itu, kondisi ibu juga harus dipastikan dalam keadaan yang sehat. Ketahui kiatnya agar puasa sehat dan lancar.

Menurut dr.Taufik Jamaan, Sp.OG dari RS Bunda Medik Menteng Jakarta, puasa memiliki unsur spiritual sehingga bisa memberi ketenangan pada ibu dan janin. Namun, sebenarnya secara prinsip Islam memberi keringanan pada ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

"Puasa boleh saja kalau kuat. Tetapi kalau masih di trimester awal dan mengalami mual muntah, sebaiknya tidak berpuasa," kata dr.Taufik.

Kondisi kehamilan yang tidak disarankan berpuasa antara lain jika mengalami kehamilan anak kembar, menderita diabetes, serta ibu hamil menderita anemia.

Pada kehamilan trimester dua, biasanya morning sickness sudah berlalu dan kondisi tubuh ibu dalam kondisi yang baik. Bila merasa siap, boleh berpuasa di usia kehamilan ini.

Selama berpuasa, pastikan kecukupan gizi terpenuhi. Menurut dr.Diana F.Suganda, Sp.GK, karena tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama 12-14 jam, bisa menggangu asupan nutrisi ke janin.

"Yang biasanya makan 3 kali dan 2 kali snack, sekarang jadi hanya makan saat sahur dan berbuka saja. Asupan total perhari bisa berkurang," kata dr.Diana.

Selama kehamilan, kebutuhan kalori ibu hamil perlu ditambah sekitar 300 kalori dari kebutuhan normal yang sekitar 1.800-1.900.

"Untuk menyiasati agar kebutuhan terpenuhi, perlu menambahkan ekstra makanan atau snack di antara waktu berbuka dan sahur. Tambahkan porsi protein nabati dan hewani lebih banyak saat makan," kata dokter dari RS Pondok Indah Bintaro ini.

Selain itu, perbanyak juga asupan lemak tidak jenuh. Menurut Diana, lemak diperlukan untuk pembentukan hormon dan pelindung sel-sel. "Lemak jenuh yang perlu dihindari antara lain gorengan, jeroan, atau santan," ujarnya.

Kebutuhan air juga wajib diperhatikan. Minumlah air putih saat bangun tidur, saat makan sahur, mendekati imsak, dan juga sepanjang waktu antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Untuk memenuhi nutrisi, boleh juga ditambahkan konsumsi susu. (Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×