kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tips Bagi Penderita Diabetes agar Puasa Nyaman dan Gula Aman


Kamis, 31 Maret 2022 / 11:20 WIB
Tips Bagi Penderita Diabetes agar Puasa Nyaman dan Gula Aman
ILUSTRASI. Wanita diabetes


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah wajib yang harus dijalankan seluruh umat Islam. Namun bagi penderita diabetes berpuasa dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat.

Saat menjalani puasa penderita diabetes lebih berisiko untuk mengalami kenaikan atau kekurangan kadar gula darah. Kondisi ini dapat membuat pasien diabetes rentan terkena komplikasi diabetes, seperti hipoglikemia, hiperglikemia ketoasidosis diabetik dan dehidrasi.

Pada pasien diabetes yang sudah berobat dengan baik dengan kadar gula sudah terkontrol cukup baik serta "puasanya" dilakukan dengan bagus, bukan dengan porsi makan yang sembarangan sebenarnya banyak manfaat baik, seperti melatih kedisiplinan untuk mengatur pola makan. Kemudian kadar kolesterol membaik biasanya disertai penurunan berat badan sampai 1-2 kg.

Namun perlu diwaspadai jika kadar gula darah kurang dikontrol karena akan menimbulkan beberapa faktor risiko yang akan dialami pasien diabetes ketika berpuasa.

Baca Juga: Cara Ampuh Menjaga Gula Darah Tetap Normal Saat Bulan Puasa

"Risiko yang paling sering ditemui adalah gula darahnya ngedrop, biasanya muncul di waktu siang hingga sore hari. Atau justru kadar gulanya menjadi tinggi," tutur dokter Reinaldo Alexander Sp.PD. Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Bekasi Sepanjang Jaya dalam keterangannya saat webinar, Rabu (30/3).

Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya perubahan drastis pada pola makan. Intensitas tidur juga ikut berubah drastis, dengan waktu bangun lebih pagi dari waktu biasanya. Dan pada umumnya waktu tidur dilanjutkan pada saat siang hari.

Ini akan mempengaruhi metabolisme glukosa atau gula darah, sehingga berisiko mengalami komplikasi seperti gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), dan juga risiko kurang cairan atau dehidrasi.

"Jika kondisi gula darah kita tinggi, itu cenderung darah kita menjadi kental. Jadi kalau gula darahnya masih belum terkontrol itu akan timbul risiko dehidrasi," ucap dokter Reinaldo.

Baiknya penilaian risiko berpuasa bagi pasien Diabetes dilakukan 1-1,5 bulan sebelum menjalani puasa, agar saat menjalankan puasa gula darah bisa baik dan tidak terjadi komplikasi.

Penilaian risiko puasa bagi pasien Diabetes meliputi beberapa faktor, di antaranya adalah riwayat kontrol gula darah sebelumnya, nilai HbA1C, fungsi ginjal, sedang hamil atau tidak bagi wanita, ada riwayat komplikasi akut diabetes apa tidak dalam 3 bulan terakhir, seberapa kompleks obat-obatan atau terapi insulin yg dilakukan dan juga kepatuhan dalam memeriksa gula darah sehari-hari.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan saat akan berpuasa harus dijaga kadar gulanya dan memeriksa HbA1c, yaitu rata-rata gula darah kita dalam tiga bulan terakhir. Dan harus diperiksa fungsi ginjalnya serta melakukan rekam jantung.

Baca Juga: Inilah 7 Olahraga yang Bisa Dilakukan Setelah Salat Tarawih Selama Bulan Puasa

Apa manfaat penderita diabetes saat berpuasa?

Dalam melakukan puasa itu adalah merupakan hak setiap orang. Jika pasien diabetes memeriksakan diri ke dokter maka dokter akan menilai kondisi tubuh kita, apakah berisiko ringan, sedang atau tinggi untuk berpuasa mengingat ada risiko yang bisa dialami saat berpuasa pada pasien Diabetes.

Namun jika pasien diabetes yang sudah terkontrol dengan baik, track recordnya bagus, obat-obatan disiplin, juga pola makan dengan teratur. Kemudian melakukan puasa dengan benar justru akan membawa manfaat. Karena puasa itu akan melatih kedisiplinan dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

Kolesterol akan terjaga dengan baik, kondisi berat badan tetap stabil dan bahkan bisa meurunkann berat badan bagi yang masih overweight atau obesitas dan akan mendapatkan kontrol gula darah yang lebih baik lagi.

Untuk pasien diabetes di saat bulan Ramadan yang ingin melakukan aktivitas berolahraga sebaiknya hindari kegiatan fisik yang berat. Karena akan berisiko meningkatkan gula darah yang turun drastis.

Baca Juga: 5 Hal Jambu Biji Baik dan Aman untuk Kesehatan Penderita Diabetes

Namun di lain sisi untuk pasien diabetes dianjurkan agar tetap melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang memang biasa dilakukan saat bekerja di kantor seperti naik-turun tangga. Kegiatan pergi sholat Tarawih di malam hari bisa dianggap sebagai olahraga jg bagi pasien diabetes di bulan puasa.

"Pada saat sahur usahakan tubuh anda mendapatkan asupan dengan serat yang tinggi karena dapat menahan rasa lapar yang lebih lama. Dan umumnya pada saat sahur orang tidak dapat mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak karena saat malam sebelumnya kondisi perut sudah terisi. Untuk itu fokuskan dengan asupan yang berserat tinggi misalnya sayur, gandum, kacang2an dan hindari karbohidrat simple, yaitu gula pasir, sirup, kue yang manis," ujar dokter Reinaldo.

Terakhir adalah imbauan untuk membatalkan atau menghentikan puasa bila tubuh muncul gejala dan ketika diperiksa kadar gula di bawah 70 mg/dL atau lebih tinggi dari 300 mg/dL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×