kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tingkat Kematian Virus Marburg Capai 88%, Begini Cara Penularannya?


Minggu, 09 April 2023 / 09:00 WIB
Tingkat Kematian Virus Marburg Capai 88%, Begini Cara Penularannya?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pernah mendengar soal virus marburg? Virus marburg adalah salah satu virus mematikan dengan tingkat kematian tinggi mencapai 88 persen. 

Untuk itu, penting bagi Anda mengenali cara penularan virus marburg dan pencegahan penyebarannya. 

Untuk diketahui, virus marburg dapat menyebabkan penyakit sejenis demam berdarah. Virus yang masih satu famili dengan virus ebola ini semula menyerang hati, kelenjar getah bening, dan limpa. 

Selanjutnya, virus asal Afrika ini dapat menyebar jaringan tubuh lain secara cepat. 

Bagaimana cara penularan virus marburg? 

Disarikan dari laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cara penularan virus marburg bisa lewat beberapa celah, antara lain: 

1. Lewat darah dan cairan tubuh 

Darah atau cairan tubuh seperti urine, ludah, keringat, kotoran BAB, muntahan, ASI, cairan ketuban, atau air mani dari penderita atau orang yang meninggal setelah terpapar virus marburg. 

Virus marburg bisa masuk ke tubuh orang lain lewat selaput lendir seperti mata, hidung, mulut, atau bagian tubuh yang terluka. 

Baca Juga: WHO Minta Waspadai Virus Marburg, Ini Gejala Terinfeksi Virus Marburg

Melalui benda yang terkontaminasi Beberapa benda yang digunakan penderita baik yang sudah hidup maupun sudah meninggal setelah tertular virus marburg masih bisa menularkan penyakit. 

Benda-benda yang rentan jadi celah penularan ini di antaranya pakaian, selimut, jarum suntik, sampai perawatan medis. 

2. Via air mani penyintas virus marburg 

Virus marburg dapat bertahan dalam air mani dan bagian mata penyintas pria atau pria yang sembuh dari infeksi virus menular ini. 

Virus dari penyintas pria tersebut masih bisa menular lewat seks oral, seks vaginal, maupun seks anal. Tidak ada bukti ilmiah virus ini menular lewat hubungan seks dengan penyintas virus marburg wanita. 

Baca Juga: Waspada Virus Marburg, Indonesia Masuk Jalur Mobilisasi Kelelawar

3. Kontak Jenazah penderita virus marburg 

Seperti disinggung di atas, virus marburg juga masih bisa hidup dalam tubuh penderita yang sudah meninggal. 

Upacara penguburan yang melibatkan kontak langsung dengan jenazah penderita juga bisa jadi celah penularan virus marburg. 

4. Dari hewan ke manusia 

Manusia bisa tertular virus marburg setelah kontak dengan cairan tubuh seperti air liur, tinja, urine, atau darah hewan penderita virus marburg. 

Di tahap awal penyakit, infeksi virus ini pada manusia terjadi akibat mengunjungi tambang atau gua yang dihuni kelelawar buah jenis Rousettus aegyptiacus, yang menjadi inang alami virus marburg. 

Baca Juga: Guinea Khatulistiwa Konfirmasi 13 Kasus Virus Marburg, Ini Pengertian dan Gejalanya

Siapa saja yang rentan tertular virus marburg? 

Mengingat ada banyak celah atau cara penularan virus marburg, penyakit ini rentan menular pada: 

- Keluarga penderita infeksi virus marburg tanpa protokol kesehatan ketat 
- Petugas kesehatan yang merawat penderita penyakit virus marburg tanpa protokol kesehatan ketat 
- Orang yang mengunjungi wilayah endemi atau ada temuan virus marburg 
- Orang yang memasuki gua atau tambang tempat tinggi kelelawar buah Rousettus aegyptiacus 

Bagi Anda yang termasuk kelompok berisiko tertular penyakit ini, ada baiknya waspadai gejala virus marburg. 

Gejala virus marburg yang muncul secara tiba-tiba di antaranya demam tinggi, sakit kepala parah, badan sangat lemas, nyeri otot, diare, sakit perut atau kram, mual muntah, serta ruam tanpa gatal. 

Penderita penyakit ini bisa mengalami gejala berat yang ditandai dengan perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, kencing darah, atau muntah darah. 

Baca Juga: WHO Ingatkan Bahaya Virus Marburg, Ini Kata Kemenkes Soal Virus Marburg di Indonesia

Bagaimana cara mencegah virus marburg?

Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit virus marburg bisa dicegah lewat beberapa cara, yakni: 

- Gunakan pelindung diri seperti sarung tangan dan masker ketika mengunjungi gua atau tempat yang potensial menjadi habitan kelelawar buah inang virus marburg 

- Konsumsi makanan yang diolah secara matang, terutama di daerah yang menjadi wabah virus marburg 

- Hindari kontak dengan orang yang dicurigai atau sudah terinfeksi virus marburg 

- Untuk petugas kesehatan dan petugas laboratorium, upayakan selalu disiplin menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi 

- Rajin cuci tangan, terutama ketika mengunjungi seseorang yang sakit atau setelah melakukan penanganan terhadap orang yang sakit di rumah 

- Bila memungkinkan, tunda perjalanan ke wilayah yang saat ini terjadi wabah virus marburg. Bila tidak memungkinkan, perhatikan risiko dan patuhi anjuran protokol kesehatan pemerintah wilayah atau negara tujuan 

Setelah menyimak beberapa cara penularan virus marburg di atas, jangan lupa lakukan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dari virus mematikan ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Cara Penularan Virus Marburg dan Upaya Pencegahannya"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×