Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Kontak Jenazah penderita virus marburg
Seperti disinggung di atas, virus marburg juga masih bisa hidup dalam tubuh penderita yang sudah meninggal.
Upacara penguburan yang melibatkan kontak langsung dengan jenazah penderita juga bisa jadi celah penularan virus marburg.
4. Dari hewan ke manusia
Manusia bisa tertular virus marburg setelah kontak dengan cairan tubuh seperti air liur, tinja, urine, atau darah hewan penderita virus marburg.
Di tahap awal penyakit, infeksi virus ini pada manusia terjadi akibat mengunjungi tambang atau gua yang dihuni kelelawar buah jenis Rousettus aegyptiacus, yang menjadi inang alami virus marburg.
Baca Juga: Guinea Khatulistiwa Konfirmasi 13 Kasus Virus Marburg, Ini Pengertian dan Gejalanya
Siapa saja yang rentan tertular virus marburg?
Mengingat ada banyak celah atau cara penularan virus marburg, penyakit ini rentan menular pada:
- Keluarga penderita infeksi virus marburg tanpa protokol kesehatan ketat
- Petugas kesehatan yang merawat penderita penyakit virus marburg tanpa protokol kesehatan ketat
- Orang yang mengunjungi wilayah endemi atau ada temuan virus marburg
- Orang yang memasuki gua atau tambang tempat tinggi kelelawar buah Rousettus aegyptiacus
Bagi Anda yang termasuk kelompok berisiko tertular penyakit ini, ada baiknya waspadai gejala virus marburg.
Gejala virus marburg yang muncul secara tiba-tiba di antaranya demam tinggi, sakit kepala parah, badan sangat lemas, nyeri otot, diare, sakit perut atau kram, mual muntah, serta ruam tanpa gatal.
Penderita penyakit ini bisa mengalami gejala berat yang ditandai dengan perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, kencing darah, atau muntah darah.
Baca Juga: WHO Ingatkan Bahaya Virus Marburg, Ini Kata Kemenkes Soal Virus Marburg di Indonesia