kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak bisa mencium bau bukan hanya karena corona, ini penyebab lainnya


Jumat, 04 Desember 2020 / 08:30 WIB
Tidak bisa mencium bau bukan hanya karena corona, ini penyebab lainnya
ILUSTRASI. Ilustrasi. Orang sedang terkena influenza juga bisa mengalami gangguan penciuman


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Anosmia atau tidak bisa mencium bau adalah salah satu gejala terinfeksi virus corona. Namun, hilangnya kemampuan indra penciuman juga bisa disebabkan penyakit lainnya.

Melansir laman resmi University of Michigan Health, indra penciuman manusia sangat terkait dengan indra perasa. Jadi, gejala anosmia bukan hanya tidak bisa mencium bau. Penderita juga sulit merasakan makanan atau minuman yang masuk ke mulut.

Kondisi yang tidak nyaman ini dapat memengaruhi nafsu makan, berat badan turun, sampai kurang nutrisi. Bahkan, penderita anosmia juga rentan sedih dan tertekan karena mencium aroma dan mencicipi rasa dapat menambah kebahagiaan hidup.

Anosmia atau tidak bisa mencium bau umumnya bukan gangguan kesehatan serius. Namun, masalah kesehatan ini mengurangi kualitas hidup seseorang. Sebelum membahas berapa lama anosmia sembuh, simak penjelasan penyebab anosmia berikut.

Melansir Healthline, penyebab anosmia yang cukup umum adalah pembengkakan atau penyumbatan di lubang hidung karena iritasi, alergi, atau tumor. Tidak bisa mencium bau juga bisa disebabkan gangguan saraf yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.

Baca juga: Katalog promo Hari Hari KJSM 4 Desember banyak pilihan diskon hingga 50%

Anosmia kini menjadi gejala utama Covid-19 atau infeksi virus corona. Namun, anosmia tak hanya terkait Covid-19. Penyebab hilangnya kemampuan indra penciuman lainnya yakni:

  • Iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung seperti sinus, flu, influenza, rinitis, dan pilek
  • Tumor atau polip hidung
  • Kelainan bentuk tulang di dalam hidung
  • Kerusakan otak atau saraf di hidung karena bertambahnya usia, penyakit Alzheimer, tumor otak, gangguan hormon, kelenjar tiroid kurang aktif, efek samping obat, parkinson, skizofrenia, epilepsi, dan diabetes
  • Paparan bahan kimia yang merusak saluran hidung
  • Cedera kepala atau otak Operasi otak
  • Malnutrisi dan kekurangan vitamin tertentu
  • Efek samping terapi radiasi
  • Minum alkohol berlebihan
  • Merokok
  • Stroke

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, penyebab anosmia adalah kelainan genetik yang membuat bayi lahir tanpa indra penciuman. Kondisi ini dikenal dengan anosmia bawaan.

Berapa lama anosmia bisa sembuh?

Tidak bisa mencium bau (anosmia) bisa sembuh atau tidak sangat tergantung penyebab mendasarnya. Melansir Live Healthily, penyakit anosmia bawaan membuat orang tidak bisa mencium bau seumur hidup.

Hingga kini belum ada obat atau perawatan khusus untuk mengatasi anosmia bawaan. Namun, jenis anosmia lain umumnya bisa sembuh apabila penyebab mendasarnya diobati.

Misalkan, cara mengobati anosmia terkait pembengkakan hidung dan sinus dapat diobati dengan steroid. Selain itu, cara mengatasi anosmia umumnya dilakukan sesuai penyebabnya, seperti:

  • Mencuci hidung
  • Menggunakan semprotan hidung
  • Mengonsumsi obat tertentu

Baca juga: Promo Tupperware Desember 2020, harga hemat produk pembawa bekal jalan-jalan

Operasi untuk menghilangkan polip, membersihkan polip, atau meluruskan septum hidung

Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau. Melansir NHS, anosmia bisa sembuh atau membaik dalam hitungan minggu atau bulan. Tapi, di beberapa kasus yang jarang terjadi, perubahan indra penciuman ini tidak dapat diobati atau bersifat permanen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Butuh Waktu Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh?"

 
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Selanjutnya: Hasil studi: Pemilik golongan darah ini lebih rawan terkena virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×