kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ternyata, polusi udara yang berasal dari BBM Ron rendah bisa bikin depresi


Selasa, 04 Mei 2021 / 16:06 WIB
Ternyata, polusi udara yang berasal dari BBM Ron rendah bisa bikin depresi
ILUSTRASI. Kendaraan bermotor memadati jalan arteri di Jakarta, Kamis (14/3). Sebanyak 70% polusi udara di Jakarta disebabkan oleh asap kendaraan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Tak terbantahkan lagi, polusi udara memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental. Berbagai studi terbaru menyebutkan, polusi udara yang dihasilkan dari bahan bakar minyak yang tak ramah lingkungan, rendah oktan, punya dampak buruk seperti menyebabkan depresi berat, gangguan kepribadian, hingga skizofrenia.

Misalnya hasil studi Afif Khan dan Susanna Roberts, dkk, berjudul "Exploration of NO­2 dan PM­2.5 air pollution and mental health problems using high-resolution data in London-based children from UK longitudinal cohort study", yang dipublikasikan pada Agustus 2019.

Studi ini menemukan hubungan erat polusi lingkungan dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan.

Baca Juga: Ini durasi tidur yang bisa membantu menurunkan berat badan

Studi tersebut menganalisis dua dataset 151 juta individu yang terdapat pada dataset klaim asuransi dan kesehatan dari 1,4 juta penduduk yang tercatat dalam daftar perawatan nasional.

Paparan polusi udara tersebut mereka rangkum dalam tujuh tingkatan, Q1 untuk kualitas udara yang paling bersih dan Q7 mewakili kualitas udara terburuk.

Ternyata hasilnya jumlah gangguan kejiwaan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan paparan polusi udara.

Pada kasus skizofrenia mencatatkan peningkatan kasus sebesar 148% pada daerah dengan kualitas udara yang paling buruk (Q7) jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki kualitas udara terbaik (Q1).

Sedangkan gangguan bipolar meningkat 29,4% dan 24,3% pada kategori Q6 dan Q7 jika dibandingkan dengan Q1.

Hubungan yang paling kuat adalah antara polusi udara dengan gangguan kepribadian, menunjukkan peningkatan kejadian sebanyak 162 persen.

Sedangkan untuk kasus depresi berat, mengalami peningkatan 50,5% pada daerah dengan polusi udara tertinggi.

Dalam riset tersebut, ada enam polutan udara yang menjadi masalah di Amerika Serikat dan Denmark yaitu CO, NO2, O3, PM10, PM2.5, dan SO2.

Baca Juga: 4 Obat sakit kepala untuk ibu menyusui ini bisa Anda coba



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×