Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Karakteristik virus corona penyebab Covid-19 belum diketahui dengan pasti. Hal ini tidak mengherankan mengingat corona tergolong virus baru.
Bahkan, dampak infeksi virus Corona pun beragam pada setiap orang. Beberapa orang yang terinfeksi ada yang mengalami kabut otak, kerontokan rambut atau ruam.
Kini, peneliti juga menemukan bahwa orang yang terpapar Covid-19 juga bisa mengalami perubahan pada bentuk kuku, dimana kondisi ini disebut dengan istilah “nail Covid”. Munculnya nail Covid ini bisa jadi tanda bahwa Anda pernah terpapar Covid-19.
Nail Covid atau kuku Covid adalah perubahan kuku yang terjadi beberapa hari atau minggu setelah infeksi virus Corona.
Kondisi ini merupakan tanda bahwa infeksi membuat tubuh stres, atau bisa jadi gejala langka dari infeksi itu sendiri, tergantung pada kondisi tubuh Anda. Kuku Covid adalah kemungkinan efek setelah penyakit.
Baca Juga: Menangkal penyebaran Covid-19 dengan rutin sterilisasi rumah
Nail Covid bisa menyebabkan hal berikut pada kuku:
1. Garis beau
Garis Beau adalah garis yang terlihat seperti lekukan atau tonjolan yang melintang di kuku secara horizontal. Garis beau bisa muncul setelah kerusakan kuku akibat beberapa hal seperti jari terjepit pintu.
Namun, garis beau bisa muncul saat kita sedang sakit atau stres. Garis Beau adalah tanda tubuh sedang melawan penyakit sehingga tidak bisa membuat kuku baru.
Stres emosional yang parah, seperti kematian dalam keluarga atau perceraian, juga dapat menyebabkan munculnya garis Beau.
“Garis beau juga bisa terbentuk setelah terpapar Covid19 karena tubuh harus menjaga fungsi organ vital sehingga membuat kuku terkena dampaknya,” ucap pakar dermatologi Alok Vij.
Baca Juga: WHO mulai lagi investigasi apakah Covid-19 bocor dari laboratorium China
Garis beau biasanya muncul setelah beberapa minggu kita terpapar Covid-19. Ketika kita memiliki garis beau di kuku, bisa jadi sebenarnya kita pernah terpapar virus Corona.
2. Garis bulan sabit merah
Tanda merah menyerupai bulan sabit ini muncul sekitar dua minggu setelah diagnosis Covid-19. Bentuk ini muncul tepat di atas lunula, bagian putih di dasar kuku.
Menurut Vij, tanda merah menyerupai bulan sabit pada kuku ini belum pernah ditemukan pada penyakit lain.
“Dan itu hanya muncul pada orang yang memiliki diagnosis baru-baru ini. Itu sebabnya kami pikir itu bisa menjadi tanda infeksi Covid-19 yang cukup akurat,” tambahnya.
Jika terdapat tanda tersebut pada kuku Anda, Jangan panik dan langsung saja hubungi dokter. Anda mungkin perlu menjalani tes Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Munculnya tanda merah di kuku bisa disebabkan oleh peradangan atau kerusakan pembuluh darah. Hal itu juga bisa berarti bahwa Anda memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah karena Covid-19.
Baca Juga: 4 Cara yang bisa dilakukan jika barcode PeduliLindungi tidak bisa di-scan
3. Garis mees
Garis mees terlihat seperti garis-garis putih atau garis-garis yang melintang horizontal di sepanjang kuku. Tidak seperti garis beau, garis mees bentuknya halus dan tidak menyebabkan perubahan tekstur kuku.
Garis mees adalah tanda bahwa ada sesuatu yang mengganggu pertumbuhan kuku. Garis mees juga bisa terjadi pada penderita penyakit kronis dan jenis keracunan tertentu, seperti arsenik.
Garis ini juga bisa muncul pada penderita gagal ginjal kronis. Jika garis Mees terjadi setelah Covid-19, Anda mungkin hanya akan melihat satu garis putih di setiap kuku.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Perubahan Pada Kuku yang Menandakan Anda Pernah Terpapar Covid-19"
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini
Selanjutnya: Kasus Covid-19 menurun, kini tak ada lagi provinsi dengan PPKM level 4
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News