kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,16   1,14   0.13%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses menyusui saat puasa


Selasa, 31 Mei 2016 / 15:45 WIB
Sukses menyusui saat puasa


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Ibu menyusui sering kali khawatir, saat beribadah puasa, produksi air susu ibu (ASI) berkurang. Sebenarnya, kekhawatiran itu bisa dihilangkan, asal ada persiapan yang matang.

Nah, seperti apa persiapannya? Amalia Pane, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Hermina Ciputat, Tangerang Selatan memberikan tipnya kepada Tabloid Nakita seperti berikut ini:

* Berkonsultasi dengan dokter.

Meski yakin dapat menjalankan ibadah puasa sambil terus menyusui si kecil, tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selain untuk memastikan kondisi kesehatan , juga untuk memeriksa kesehatan bayi.

Dokter mungkin akan menganjurkan untuk berpuasa saat bayi sudah berusia di atas enam bulan atau setelah melewati fase pemberian ASI eksklusif. Pasalnya, saat itu bayi sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) dan tidak bergantung hanya pada ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Seandainya produksi ASIĀ  berkurang, kebutuhan gizi bayi masih dapat dipenuhi melalui MPASI.

* Produksi ASI cukup.

Jika selama ini produksi ASI tergolong cukup atau bahkan melimpah, kemungkinan besar tidak akan ada masalah saat menjalankan ibadah puasa. Namun, bagi ibu yang produksi ASI-nya cenderung pas-pasan atau sedikit, sebaiknya dipertimbangkan kembali keinginan untuk berpuasa. Dikhawatirkan, produksi ASI malah akan semakin berkurang selama ibu menahan diri untuk makan dan minum.

* Motivasi kuat.

Salah satu kunci sukses menyusui adalah memiliki motivasi yang kuat. Begitu juga saat berpuasa. Motivasi yang kuat dapat membantu ibu menjadi lebih bertenaga dalam menjalankan ibadah puasa sekaligus menyusui si kecil secara rutin.

Jika ibu ragu-ragu mengenai kesanggupan berpuasa sambi terus menyusui, tak ada salahnya bila keinginan tersebut diurungkan, terutama bila rutinitas harian termasuk padat dan rentan terhadap stres. Alternatifnya, ibu bisa mencoba berpuasa pada akhir pekan atau saat libur bekerja, sehingga lebih nyaman dalam menjalaninya.

* Menabung ASI.

Sebelum memasuki bulan Ramadan, baiknya menabung ASI dengan cara memerah dan menyimpannya di lemari pendingin. Dengan begitu, apabila saat berpuasa mengalami kondisi khusus yang berdampak pada terhambatnya produksi ASI, asupan gizi bayi tetap dapat dipenuhi melalui pemberian ASI perah (ASIP). Selama berpuasa, ibu juga tetap dapat memerah ASI di malam hari.

(Alia An Nadhiva)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×