Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teh minuman yang kerap diminum sehari-hari oleh kebanyakan orang. Dianggap aman dan memberikan banyak manfaat, ini efek samping teh bila diminum secara berlebihan.
Teh salah satu jenis minuman yang banyak digemari masyarakat tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Baca Juga: Kolesterol melonjak naik? Ini 5 wedang herbal yang ampuh menurunkan kolesterol tinggi
Ada tiga jenis teh yang paling populer yakni teh hijau, teh hitam, dan teh oolong. Ketiga teh di atas nikmat diminum kapan saja.
Mengutip dari Healthline, teh digunakan dalam pengobatan tradisional sejak zaman dahulu kala.
Dalam penelitian modern menyatakan senyawa tanaman teh bisa menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Teh memang menjadi minuman yang umum dikonsumsi masyarakat. Namun, konsumsi lebih dari tiga sampai empat cangkir teh setiap hari bisa menimbulkan efek samping negatif.
Berikut 9 efek samping teh untuk kesehatan bila dikonsumsi terlalu banyak.
1. Mengurangi penyerapan zat besi
Teh mengandung tanin yang berperan mengikat zat besi dalam makanan tertentu. Alhasil, tubuh akan kekurangan zat besi.
Sekedar info, jumlah tanin dalam teh sangat bervariasi tergantung pada jenis teh dan cara penyajiannya.
Anda sebaiknya mengonsumsi kurang dari tiga cangkir teh saban harinya.
2. Meningkatkan stres dan cemas
Daun teh mengandung kafein. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dari teh bisa memicu perasaan cemas, stres, dan gelisah.
Asal tahu saja, secangkir teh rata-rata mengandung sekitar 11-61 mg kafein (tergantung pada varietas dan metode pembuatannya).
Teh hitam cenderung mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau dan teh putih. Selain itu, semakin lama teh diseduh semakin tinggi pula kandungan kafeinnya.
Sebuah penelitian menyatakan dosis kafein di bawah 200 mg per hari tidak memicu kecemasan yang siginifikan pada kebanyakan orang.
3. Sulit tidur
Kandungan kafein dalam teh membuat Anda susah tidur.
Beberapa penelitian menyatakan kafein bisa menghambat produksi melatonin dan membuat tidur tidak nyenyak. Sekedar info, melatonin merupakan hormon yang memberi sinyal otak untuk tidur.
4. Mual
Senyawa tertetu dalam teh bisa memicu rasa mual, terutama saat Anda mengonsumsinya dalam jumlah banyak saat perut kosong.
Sifat astringen tanin bisa mengiritasi jaringan pencernaan yang menyebabkan mual atau sakit perut.
Agar lebih nyaman untuk pencernaan, Anda bisa menambahkan susu saat ingin mengonsumsi teh.
5. Heartburn
Bila Anda penderita asam lambung sebaiknya tidak mengonsumsi teh secara berlebihan. Sebab. kandungan kafein dalam teh bisa menyebabkan mulas dan memperburuk gejala asam lambung.
6. Gangguan kehamilan
Perempuan hamil sebaiknya tidak mengonsumsi teh. Sebab, kandungan kafein dalam teh bia meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti keguguran dan menurunnya berat badan bayi.
Data tentang hubungan bahaya kafein dengan kehamilan masih beragam dan belum jelas. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa risiko komplikasi tetap relatif rendah.
Dengan catatan, Anda mengonsumsi kafein di bawah 200-300 mg per hari.
7. Sakit kepala
Kafein memang bisa membantu meringankan beberapa jenis sakit kepala. Namun, konsumsi kafein berlebihan bisa membuat sakit kepala kembali kumat.
Asal tahu, konsumsi sekitar 100 mg kafein per hari bisa membuat sakit kepala kumat.
Teh mengandung kafein yang cukup rendah bila dibandingkan minuman lainnya seperti kopi dan soda. Dalam secangkir teh (240 ml) mengandung sekitar 60 mg kafein.
8. Pusing
Saat Anda mengonsumsi kafein lebih dari 400 - 500 mg atau sekitar 6-12 cangkir teh maka akan memicu pusing.
9. Ketergantungan
Kandungan kafein dalam teh bisa membuat Anda merasa ketergantungan.
Tubuh akan merasa kelelahan, detak jantung meningkat, sakit kepala, dan mudah marah bisa Anda tidak mengonsumsi atau mengurangi jumlah konsumsi kafein harian.
Sifat ketergantungan ini muncul setelah Anda mengonsumsi teh dalam tiga hari berturut-turut dengan jumlah yang terus meningkat.
Namun, setiap orang memiliki tingkat sensitifitas terhadap kafein yang berbeda-beda.
Baca Juga: Dijadikan alternatif pemanis, ini manfaat dan efek samping gula aren untuk kesehatan
Selanjutnya: Suka makan daging ayam? Ini risiko kesehatan akibat makan daging ayam terlalu sering
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News