kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah sembuh dari corona, apakah masih perlu vaksin Covid-19?


Rabu, 23 Desember 2020 / 07:22 WIB
Sudah sembuh dari corona, apakah masih perlu vaksin Covid-19?
ILUSTRASI. Sudah sembuh dari corona, apakah masih perlu vaksin Covid-19?. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Dicky mengatakan, program vaksinasi vaksin Covid-19 ini tidak dilihat dari faktor apakah seseorang pernah terinfeksi atau tidak. Semua orang harus divaksinasi. Akan tetapi, yang menjadi pertimbangan bukan hanya masalah program vaksinasinya, tetapi ada program prakondisinya.

Dilansir dari Huffpost, 16 Desember 2020, seorang dokter penyakit menular di Yale Medicine, yang turut menguji vaksin Pfizer, Onyema Ogbuagu, meyakini bahwa orang yang baru terinfeksi virus corona mungkin tidak perlu segera disuntik vaksin. Penelitian menemukan, antibodi penetral yang dihasilkan oleh infeksi alami di dalam tubuh masih bertahan.

Baca juga: Ekspor batubara Indonesia terancam oleh kebijakan baru China

Kekebalan ini setidaknya bertahan selama beberapa bulan. Dalam kasus reinfeksi, infeksi kedua biasanya tidak terjadi 3-4 bulan setelah infeksi pertama.

"Ini cukup pasti, meskipun Anda tidak pernah dapat mengatakan dengan yakin, bahwa dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi, risiko reinfeksi sangat rendah," ujar Ogbuagu.

Akan tetapi, kekebalan alami dari Covid-19 turun setelah beberapa bulan. Selain itu, tingkat antibodi dari virus corona umum lainnya berkurang dengan cepat, dan hal yang sama bisa terjadi pada penyakit Covid-19.

“Orang mungkin akan dapat terinfeksi kembali berdasarkan antibodi yang semakin menurun, saat ia telah terinfeksi secara alami. Kami tidak tahu kapan waktunya, seperti seberapa cepat mereka rentan terhadap infeksi ulang," ujar profesor kedokteran di Divisi Penyakit Menular dan Mikrobiologi, Imunologi di Sekolah Kedokteran Geffen di UCLA, Otto Yang.

Para peneliti menduga, kekebalan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 akan lebih kuat daripada kekebalan yang diperoleh karena pernah menderita suatu penyakit, termasuk corona.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Terinfeksi Virus Corona, Apakah Masih Perlu Suntik Vaksin Covid-19?",


Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Heboh di Australia, Dosen Indonesia hukum 300 mahasiswa, ini kasusnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×