kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Studi terbaru, tingkat keparahan Covid-19 pada anak dan remaja lebih tinggi


Rabu, 13 Mei 2020 / 13:45 WIB
Studi terbaru, tingkat keparahan Covid-19 pada anak dan remaja lebih tinggi
ILUSTRASI. Seorang anak perempuan menutup matanya saat dokter yang memakai sarung tangan melakukan tes swab untuk di tes virus korona (COVID-19)


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak-anak dan remaja memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi dan kondisi yang parah jika terpapar Covid-19. 

Hal ini berkebalikan dengan beberapa studi sebelumnya, yang menyebutkan bahwa anak-anak adalah golongan yang paling tidak rentan terkena virus corona jenis SARS-CoV-2. 

Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Rutgers University, New Jersey, dan telah dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics. 

“Tidak benar bahwa Covid-19 lebih sedikit menyerang orang muda,” ujar peneliti Lawrence C Kleinman, profesor sekaligus Wakil Kepala Pengembangan Akademis dan Kepala Divisi Pediatrik Kesehatan Masyarakat, Rutgers Robert Wood Johnson Medical School. 

Baca Juga: Dorong tes virus corona, Jepang setujui alat uji antigen pertama mereka

Anak-anak rentan mengalami keparahan penyakit terutama apabila memiliki kondisi kronis bawaan, termasuk obesitas. 

“Akan tetapi anak-anak yang tidak memiliki penyakit kronis juga rentan terinfeksi Covid-19. Orangtua harus benar-benar waspada,” tambah Kleinman seperti dikutip dari Science Daily, Rabu (13/5). 

Studi tersebut dilakukan terhadap 48 anak-anak dan remaja, mulai dari bayi baru lahir sampai usia 21 tahun, yang dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di AS dan Kanada akibat Covid-19 sepanjang Maret – April 2020. 

Lebih dari 80% pasien memiliki kondisi yang parah mulai dari penyakit imun, obesitas, diabetes, serta penyakit paru kronis. Sebanyak 40% dari jumlah tersebut bergantung pada alat atau teknologi rumah sakit untuk bisa bertahan hidup. 

Lebih dari 20% pasien mengalami gagal organ, antara satu atau dua organ sekaligus, sebagai akibat dari infeksi Covid-19. Lebih dari 40% pasien membutuhkan alat bantu pernapasan. 

Pada masa-masa terakhir dari tiga minggu penelitian, sebanyak 33% pasien masih berada di rumah sakit. Tiga pasien masih membutuhkan alat bantu pernapasan, dan dua anak meninggal dunia. 

Baca Juga: Tak ada kasus baru corona, Vietnam buka TK dan sekolah

“Studi ini memberikan pemahaman dasar tentang beban penyakit awal Covid-19 pada pasien anak,” tutur Hariprem Rajasekhar, dokter anak di Robert Wood Johnson Medical School. 

Kleinman menyebutkan, penelitian ini dipercaya para dokter di New York merupakan gejala infeksi Covid-19 yang mulai merambah anak-anak. (Sri Anidiati Nursastri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Studi Terbaru, Tingkat Keparahan Covid-19 pada Anak dan Remaja Lebih Tinggi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×