Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Dengan dukungan dari dana respon cepat Yale School of Public Health, Johnson, rekan postdoctoral Yuping Cai, dan tim mereka mempelajari sampel darah yang diambil dari 22 pasien wanita dan 17 pasien pria di Rumah Sakit Yale New Haven setelah terkonfirmasi infeksi Covid-19. Mereka kemudian membandingkan sampel ini dengan sampel dari 20 penyedia layanan kesehatan yang tidak terinfeksi Covid-19.
Para peneliti secara positif mengidentifikasi 75 metabolit, yang merupakan produk molekuler dari proses pencernaan dan metabolisme seluler. Setelah menyesuaikan usia pasien, indeks massa tubuh, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya, para peneliti menentukan ada 17 metabolit yang terkait dengan infeksi Covid-19.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan hubungan yang kuat, antara tingginya tingkat asam kynurenic serta tingginya rasio asam kynurenic untuk kynurenine dalam respons imun pria dan hasil pasien covid-19 yang lebih buruk.
Johnson mengatakan, studi jalur khusus jenis kelamin seperti ini memberikan petunjuk utama, tentang bagaimana penyakit ini menginfeksi dan membuat orang sakit. "Kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk menciptakan pengobatan yang lebih efektif untuk penyakit Covid-19 yang mengerikan ini dan penyakit serupa."
Itulah hasil penelitian terbaru tentang Covid-19 yang lebih mengancam kaum pria dibandingkan wanita. Meski demikian, semua orang tetap harus waspada dan menjalankan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Ungkap Mengapa Pria Lebih Mungkin Terinfeksi Covid-19 Gejala Parah",
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Penulis : Bestari Kumala Dewi
Editor : Bestari Kumala Dewi
Selanjutnya: Cara memenuhi nutrisi pasien Covid-19 yang tidak nafsu makanĀ
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News