kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stres selama kehamilan bisa turunkan peluang untuk memiliki bayi laki-laki


Selasa, 22 Oktober 2019 / 22:35 WIB
Stres selama kehamilan bisa turunkan peluang untuk memiliki bayi laki-laki
ILUSTRASI. Stres selama kehamilan bisa turunkan peluang untuk memiliki bayi laki-laki.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek stres selama kehamilan tak main-main. Selain membahayakan kesehatan ibu dan bayi, belum lama  ini para peneliti menemukan bahwa stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran saat hamil bayi laki-laki, sehingga akhirnya lebih banyak bayi perempuan yang dilahirkan. 

Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal PNAS, menyoroti dampak stres fisik dan psikologis pada bayi saat dalam kandungan. Para peneliti menganalisis kesehatan dan gaya hidup 187 wanita hamil, berusia 18 hingga 45 tahun. 

Baca Juga: Berbahaya bagi manusia, Thailand larang glifosat dan dua bahan pestisida lainnya

Hampir 17% dari peserta melaporkan tingginya tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang dirasakan, sementara 16% mengalami stres fisik, seperti tekanan darah tinggi setiap hari dan asupan kalori yang lebih besar. Sisanya adalah perempuan sehat. 

Setelah membagi peserta ke dalam kelompok berdasarkan tingkat stres dan penyebabnya, para peneliti melihat indikator stres psikososial, fisik, dan gaya hidup. 

Para wanita hamil menerima kuesioner, memberikan buku harian, dan menjalani tes fisik setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa wanita hamil memiliki peluang lebih rendah untuk memiliki bayi laki-laki ketika mengalami stres fisik ataupun psikologis. 

Lebih banyak anak perempuan dilahirkan selama penelitian, dengan rasio laki-laki dan perempuan 4:9 untuk ibu yang mengalami stres fisik dan 2: 3 untuk kelompok yang mengalami tekanan psikologis. 

Baca Juga: Kepala RSPAD Gatot Soebroto dokter Terawan bakal jadi Menkes

"Para peneliti lain telah melihat adanya pola ini setelah pergolakan sosial, seperti ketika terjadi serangan teroris 9/11 di New York, setelah itu jumlah kelahiran bayi laki-laki relatif menurun," kata Catherine Monk, pemimpin peneliti dan profesor psikologi medis di Columbia University Vagelos. 

"Penelitian telah menunjukkan, bahwa laki-laki lebih rentan terhadap lingkungan prenatal yang tidak baik, terlihat dari perempuan yang sangat stres punya kemungkinan lebih kecil untuk melahirkan bayi laki-laki, bahkan tak jarang tanpa mengetahui bahwa mereka hamil," tambahnya. 

Efek stres pada wanita hamil juga meningkatkan risiko kelahiran prematur dan perkembangan sistem saraf pusat yang lebih lambat pada bayi. 

Para peneliti juga menemukan, bahwa wanita hamil yang mengalami stres psikologis memiliki lebih banyak komplikasi kelahiran daripada wanita hamil yang mengalami stres fisik. Dukungan sosial dapat memainkan peran penting selama kehamilan. 

Baca Juga: Gerak semu matahari menjadi penyebab tingginya suhu di sejumlah wilayah Indonesia

Tim peneliti mengatakan, para wanita hamil yang menerima dukungan dari keluarga dan teman-teman mereka selama masa-masa stres dapat melahirkan bayi laki-laki yang sehat. "Skrining untuk depresi dan kecemasan secara bertahap harus menjadi bagian rutin dari praktik pranatal," kata Monk. 

"Tetapi sementara ini penelitian kami masih kecil, hasilnya menunjukkan peningkatan dukungan sosial berpotensi menjadi target yang efektif untuk intervensi klinis," pungkasnya. (Bestari Kumala Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stres Selama Kehamilan Turunkan Peluang Memiliki Bayi Laki-laki"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×