kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sparkling Water Baik atau Buruk untuk Kesehatan?


Jumat, 25 November 2022 / 12:50 WIB
Sparkling Water Baik atau Buruk untuk Kesehatan?


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sparkling water, minuman yang kerap dijadikan alternatif minuman bersoda. Benarkah sparkling water baik untuk kesehatan? 

Tidak kalah dengan soda, sparkling water merupakan minuman yang populer di dunia. 

Baca Juga: Bisa Bikin Stres! Ini 3 Efek Samping Minum Kopi Saat Perut Kosong

Mengutip dari Kompas.com, sparkling water disebut-sebut menjadi alternatif minuman yang lebih sehat dibandingkan soda. 

Namun, benarkah sparkling water lebih baik daripada soda dan baik untuk kesehatan? 

Mengutip dari Medical News Today, sparkling water merupakan minuman yang mengandung soda di dalamnya. 

Sparkling water memberikan efek samping untuk kesehatan seperti: 

1. Kehilangan kalsium 

Hasil penelitian tahun 2006 melaporkan minuman cola dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang rendah pada perempuan. 

Air berkarbonasi tidak mengandung fosfor. Umumnya, tubuh akan mendapatkan asupan fosfor dari makanan. 

Menurut National Osteoporosis Foundation, air mineral berkarbonasi tertentu bisa membantu meningkatkan kesehatan tulang. 

Organisasi mencatat bahwa minuman berkarbonasi tidak boleh menggantkan peran minuman kaya kalsium seperti susu. 

2. Kerusakan gigi 

Baik sparkling walami atau buatan mengandung CO2 alias karbonioksida yang membuatnya sedikit asam. 

Asam pada makanan dan minuman bisa mengikis lapisan pelindung keras gigi yang disebut dengan enamel. 

Hasil sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa air berkarbonasi artifisial mengikus enamel gigi di lingkungan laboratorium. Erosi enamel meningkat katika air memiliki tingkat karbonasi yang lebih tinggi. 

Selain itu, air soda tertentu mungkin ditambahkan asam sitrat untuk meningkatkan rasa. Asam sitrat juga bisa meningkatkan keasaman air berkarbonasi yang menyebabkan erosi. 

Penambahan gula pada beberapa air berkarbonasi juga meningkatkan efek erosi pada enamel. 

3. Sindrom iritasi usus 

Meskipun air berkarbonasi tidak menyebabkan sindrom iritasi usus, konsumsinya bisa menyebabkan gejala seseorang kambuh dan orang harus menghindari air berkarbonasi dan minuman berkarbonasi lainnya. 

Baca Juga: 5 Manfaat Makan Buah-Buahan Kering Setiap Pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×