kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sering sakit kepala saat puasa, ini penyebab dan cara mengatasinya


Sabtu, 17 April 2021 / 06:59 WIB
Sering sakit kepala saat puasa, ini penyebab dan cara mengatasinya
ILUSTRASI. Sering sakit kelapa saat puasa, ini penyebab dan cara mengatasinya


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sakit kepala pusing dikeluhkan oleh orang yang sedang berpuasa. Kenali penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat sedang berpuasa agar ibadah Ramadan Anda lancar.

Ketika berpuasa, kita berhenti makan dan minum selama lebih dari 12 jam. Pada bulan Ramadhan, periode puasa dilakukan selama sebulan penuh. Jika sebelumnya tak terbiasa berpuasa, maka tak heran jika sebagian dari kita merasakan efek samping.

Salah satu efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala atau pusing. Mengetahui penyebab sakit kepala yang kita rasakan akan membuat kita lebih mudah mecari tahu pengobatan yang tepat. "Meski begitu, kabar baiknya adalah tidak perlu membatalkan puasa untuk menangani sakit kepala tersebut," kata medical director Klinik Sakit Kepala dan pakar sakit kepala dari Health24, Dr Elliot Shevel, seperti dilansir News24.

Menurut The National, secara umum ada dua jenis sakit kepala, yakni sakit kepala primer dan sekunder. Sakit kepala primer umumnya berkaitan dengan stres dan biasanya muncul berupa sakit kepala tegang.

Namun, beberapa orang juga mengalami sakit kepala migrain. Sementara sakit kepala sekunder adalah akibat gangguan struktural atau metabolisme di otak. Pada kasus ini, biasanya ada patologi mendasar yang menyebabkan sakit kepala, seperti tumor otak atau pendarahan otak.

Baca juga: Agar puasa Ramadan bisa menurunkan berat badan, simak caranya

Beberapa penyebab sakit kepala saat puasa antara lain:

1. Dehidrasi

Penyebab sakit kepala yang sering terjadi saat puasa adalah dehidrasi. Otak manusia terdiri dari air dan sangat sensitif terhadap jumlah air yang tersedia dalam tubuh. Menurut Shevel, ketika otak mendeteksi bahwa cadangan air di tubuh rendah, maka otak akan mulai memproduksi histamin.

Pada kondisi tersebut, tubuh memulai proses penjatahan dan konservasi air untuk melindungi otak sebagai antisipasi jika cadangan air tidak tersedia dalam waktu yang panjang. Histamin tersebut menyebabkan rasa sakit dan kelelahan, yang bisa memicu sakit kepala dan tubuh kurang berenergi.

Untuk mencegah sakit kepala saat puasa, minumlah banyak air sebelum waktu imsak dan mengawali berbuka puasa dengan minum air. Sebisa mungkin, hindari pemicu sakit kepala lainnya, seperti stres, kelelahan dan kurang tidur, terutama jika kita rentan mengalami sakit kepala saat puasa.

"Istirahat dan tidur sering kali cukup membantu untuk mengatasi sakit kepala namun pastikan tidak tidur terlalu lama," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×