kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sering dialami remaja, Ini 5 cara menghadapi quarter life crisis


Jumat, 11 Desember 2020 / 13:03 WIB
Sering dialami remaja, Ini 5 cara menghadapi quarter life crisis
ILUSTRASI. Sering dialami remaja, Ini 5 cara menghadapi quarter life crisis. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Para remaja mungkin sering mendengar istilah quarter life crisis. Istilah ini mengacu pada kondisi transisi yang dialami remaja dari usia remaja ke dewasa.

Melansir dari Psychology Today, quarter life crisis biasa di alami oleh remaja umur 20an hingga menjelang 30an. 

Di masa-masa ini, remaja sering merasa gamang terhadap kehidupan serta masa depannya. Tidak jarang remaja yang mengalami kondisi ini selalu mempertanyakan hal-hal di kehidupannya. 

Rasa ketakutan akan kegagalan pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan dan sosial menjadi salah satu pemicu stres pada fase peralihan ini.

Bahkan saking tidak tahan dengan quarter life crisis, remaja menjadi stres dan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mentalnya. Karenanya, remaja perlu mengantisipasi fase transisi ini. 

Simak cara menghadapi quarter life crisis yang dihimpun dari The Muse dan HuffPost di bawah ini. 

  • Quarter life crisis itu normal

Fase transisi ini sangat normal dialami oleh para remaja. Jadi, katakan pada diri Anda bahwa semua hal yang Anda rasakan itu normal. 

Dalam proses quarter life crisis mungkin Anda akan merasakan beragam "keanehan". 

Yang semula hanya bertanggung jawab pada nilai pelajaran, sekarang banyak hal yang perlu dikerjakan. 

Kerjakan semua hal tersebut perlahan dan nikmati prosesnya. Jika Anda merasa tertekan, tidak ada salahnya beristirahat sejenak untuk menenangkan diri.

Baca Juga: 5 Pekerjaan ini cocok untuk orang kepribadian terbuka, sering bertemu orang baru

  • Bahagian diri sendiri

Di masa quarter life crisis pasti Anda sering mendengar komentar-komentar sumbang. Tidak jarang komentar dan kritik yang diterima menyakitkan hati.

Hal tersebut sedikit banyak membuat remaja menjadi stres di masa transisi ini. 

Tidak usah hiraukan komentar tersebut, sebaliknya manjakan diri Anda. Investasikan hal-hal baik untuk diri Anda. 

Anda bisa mengikuti kursus pengembangan diri atau mulai merawat diri. Cara ini bisa membuat Anda lebih siap menghadapi dunia kerja atau lingkungan sekitar.

  • Jangan terpaku pada gelar

Sering kali mahasiswa merasa putus asa menjelang akhir perkuliahan. Apakah jurusan yang diambil benar atau pekerjaan apa yang bisa di daftar setelah lulus nanti menjadi pertanyaan umum di benak mahasiswa. 

Apapun gelar Anda, ada banyak ragam profesi yang bisa Anda geluti. Yang terpenting adalah meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri. 

Terus gali potensi yang Anda miliki selagi masih di bangku kuliah. Perkuat relasi Anda agar lebih mudah mendapat pekerjaan setelah lulus kelak. 

  • Curhat pada teman

Curhat bisa mengurangi stres yang disebabkan oleh berbagai faktor. Karenanya, kegiatan ini sangat penting di masa tasnisi remaja. 

Sebaiknya Anda curhat pada sahabat dekat yang dipercaya. Mereka bisa memberikan solusi atau saran yang pas untuk Anda.

  • Berhenti membandingkan diri

Sering membanding-bandingkan menjadi salah satu hal umum yang terjadi saat quarter life crisis

Merasa belum mencapai apa-apa atau tertinggal dari orang lain selalu mengisi hari-hari remaja. 

Hidup seseorang bukan sebuah kompetisi lari dimana ada pemenang dan yang kalah. Setiap orang memiliki "time zone" nya masing-masing. 

Contohnya saja Mark Zuckerberg yang sukses menjadi miliarder sebelum umur 30 tahun. Sedangkan Kolonel Sanders, pendiri KFC, baru mendapatkan kesuksesan di usia senja.

Dari contoh ini bisa disimpulkan jika kesuksesan tidak memandang umur seseorang. Yang menjadikan seseorang sukses adalah kemauan dan tekad yang kuat.

Fokus pada diri Anda dan buang jauh-jauh kebiasaan membanding-bandingkan. Jika orang lain yang melakukan hal ini, sebisa mungkin jauhi. 

Selanjutnya: USU buka lowongan kerja dosen dan tenaga kependidikan 2020, ini kriterianya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×