kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Sering dialami remaja, Ini 5 cara menghadapi quarter life crisis


Jumat, 11 Desember 2020 / 13:03 WIB
Sering dialami remaja, Ini 5 cara menghadapi quarter life crisis
ILUSTRASI. Sering dialami remaja, Ini 5 cara menghadapi quarter life crisis. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.


Penulis: Tiyas Septiana

Sering kali mahasiswa merasa putus asa menjelang akhir perkuliahan. Apakah jurusan yang diambil benar atau pekerjaan apa yang bisa di daftar setelah lulus nanti menjadi pertanyaan umum di benak mahasiswa. 

Apapun gelar Anda, ada banyak ragam profesi yang bisa Anda geluti. Yang terpenting adalah meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri. 

Terus gali potensi yang Anda miliki selagi masih di bangku kuliah. Perkuat relasi Anda agar lebih mudah mendapat pekerjaan setelah lulus kelak. 

  • Curhat pada teman

Curhat bisa mengurangi stres yang disebabkan oleh berbagai faktor. Karenanya, kegiatan ini sangat penting di masa tasnisi remaja. 

Sebaiknya Anda curhat pada sahabat dekat yang dipercaya. Mereka bisa memberikan solusi atau saran yang pas untuk Anda.

  • Berhenti membandingkan diri

Sering membanding-bandingkan menjadi salah satu hal umum yang terjadi saat quarter life crisis

Merasa belum mencapai apa-apa atau tertinggal dari orang lain selalu mengisi hari-hari remaja. 

Hidup seseorang bukan sebuah kompetisi lari dimana ada pemenang dan yang kalah. Setiap orang memiliki "time zone" nya masing-masing. 

Contohnya saja Mark Zuckerberg yang sukses menjadi miliarder sebelum umur 30 tahun. Sedangkan Kolonel Sanders, pendiri KFC, baru mendapatkan kesuksesan di usia senja.

Dari contoh ini bisa disimpulkan jika kesuksesan tidak memandang umur seseorang. Yang menjadikan seseorang sukses adalah kemauan dan tekad yang kuat.

Fokus pada diri Anda dan buang jauh-jauh kebiasaan membanding-bandingkan. Jika orang lain yang melakukan hal ini, sebisa mungkin jauhi. 

Selanjutnya: USU buka lowongan kerja dosen dan tenaga kependidikan 2020, ini kriterianya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×