Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
"HIV ibarat rayap, AIDS adalah rumah yang rontok. Supaya rayap tidak merontokan rumah, maka secepat mungkin lakukan tes," sebut Emon.
"Dulu, harus berat dulu sakitnya baru diobati. Sekarang, begitu ketahuan, diobati supaya jangan berkembang dan menularkan. Kalau diobati sebenarnya melakukan pencegahan," ungkapnya.
Baca Juga: Wow, Thailand sembuhkan pasien virus corona dengan kombinasi antivirus flu dan HIV
Sementara Miss Universe 2015 sekaligus UNAIDS Goodwill Ambassador for Asia and the Pacific Pia Wurtzbach mengimbau semua orang khususnya perempuan untuk segera melakukan tes HIV.
Jika hasil tes positif, maka bisa mencari dan mendapatkan penanganan yang tepat. Misalnya, dapat segera meminum obat antiretroviral (ARV). M
Melalui pengobatan ARV yang konsisten, perempuan yang hidup dengan HIV bisa hidup sehat, bahkan menikah, merencanakan kehamilan, serta mencegah penularan HIV pada buah hati.
Jika hasilnya negatif, tetap teredukasi untuk melindungi diri dan orang-orang tercinta dari HIV. "Ini harus menjadi bagian dari cek kesehatan tahun kita. Saranku, lakukanlah satu kali setiap tahun," ungkap Pia.
Baca Juga: Pertamina cegah penyebaran virus HIV/AIDS di Bali
Penulis: Nabilla Tashandra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Sebaiknya Melakukan Tes HIV?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News