kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sehat di masa pandemi corona (covid-19), ini tiga kunci


Sabtu, 04 April 2020 / 08:30 WIB
Sehat di masa pandemi corona (covid-19), ini tiga kunci
ILUSTRASI. Sejumlah warga Kampung Buaran berjemur di atas rel kereta api di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh. ANTARA FOTO/Suwandy/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi corona atau Covid-19, penting bagi kita untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan, termasuk menjaga jarak sosial, tetap tinggal di rumah, dan tidak menyentuh wajah kita bila berada di luar rumah. Namun, pola hidup yang tidak sehat dapat berdampak negatif bagi tubuh kita.

Menurut Moch. Aldis Rusliladi, SKM, CNWC, Nutrition Wellness Consultant Nutrifood, kesehatan harus sangat diperhatikan di momen pandemi seperti sekarang.

"Penyebaran Covid-19 sangat cepat. Pada 2 Maret lalu, di Indonesia baru ada dua kasus. Sekarang jumlahnya sudah naik. Pemerintah memang sudah melakukan penanganan, namun sebagai individu kita juga bisa berbuat sesuatu."

Baca Juga: Kementerian BUMN petakan BUMN yang terdampak wabah corona, siapa saja?

Demikian kata Aldis dalam program Kelas.mu Belajar LIVE, program kolaborasi Sekolah.mu dan Nutrifood yang ditayangkan di Youtube. "Penting menjagai imunitas kita terutama di momen seperti ini. Pola makan dan olahraga, serta pola hidup kita yang lain juga berpengaruh."

"Efek jangka panjang saat melakukan self-quarantine, kita terpapar risiko tidak sehat untuk mengembangkan penyakit non-metabolik."

Risiko kesehatan saat isolasi diri di rumah, kata Aldis, meliputi pola makan melebihi batas kalori dan cenderung kurang gerak. "Berdasarkan data tahun 2018, pola makan berlebih orang di Indonesia mencapai 43 persen."

"Sekitar 40,7 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan gorengan lebih dari satu kali sehari. Dan, 53,1 persen orang Indonesia mengonsumsi minuman tinggi gula setiap harinya," ujar Aldis.

"Saya yakin di masa seperti sekarang, angka ini bisa bertambah."

Baca Juga: Rupiah Bakal Lebih Stabil Bila Penanganan Corona Lebih Baik

Aldis menyebutkan, berdasarkan data Health Jade Team tahun 2019 mengenai rasio lingkar pinggang, semakin besar lingkar pinggang seseorang, maka ia berisiko terkena penyakit kronis seperti Covid-19.

"Untuk pria yang berisiko terkena penyakit kronis itu memiliki linggar pinggang lebih dari 90 cm, sementara pada wanita lebih dari 80 cm."

"Orang yang obesitas lebih rentan terkena virus corona, bahkan bisa lebih parah gejalanya. Kita bisa mengukur pakai jengkal tangan, jika lebih dari empat jengkal, tandanya lingkar pinggang kita terlalu besar."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×