kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.794   76,00   0,45%
  • IDX 6.280   312,03   5,23%
  • KOMPAS100 897   53,71   6,37%
  • LQ45 709   39,61   5,92%
  • ISSI 194   8,41   4,53%
  • IDX30 374   20,80   5,89%
  • IDXHIDIV20 452   20,46   4,74%
  • IDX80 102   6,00   6,27%
  • IDXV30 107   5,36   5,28%
  • IDXQ30 124   5,83   4,95%

Seberapa efektif bersepeda cegah serangan jantung?


Rabu, 02 November 2016 / 13:26 WIB
Seberapa efektif bersepeda cegah serangan jantung?


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Dalam sebuah studi di Denmark, 45.000 orang dewasa berusia 50 hingga 65 tahun yang rutin bersepeda memiliki risiko serangan jantung 18% lebih rendah ketimbang mereka yang tak berolahraga. Hasil ini dibuktikan dalam penelitian panjang selama 20 tahun.

Dilansir dari Thesun.co.uk, peserta yang bersepeda sesuai dengan waktu yang direkomendasikan, yaitu 5 menit setiap hari atau 30 menit setiap minggu, selama lima tahun pertama, memiliki risiko 25% lebih rendah untuk mengembangkan penyakit jantung ketimbang mereka yang tidak berolahraga.

Selama penelitian, para peneliti juga melacak kebiasaan olahraga para peserta, tingkat aktivitas dan frekuensi naik sepeda, bersama dengan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah, berat badan, Kolesterol, merokok, pilihan diet, dan konsumsi alkohol.

Secara keseluruhan, terjadi 2.892 kasus serangan jantung selama 20 tahun penelitian. Dan peneliti memperkirakan, lebih dari 7% kasus itu bisa dihindari dengan bersepeda selama 5 menit sehari.

Anders Grøntved, peneliti senior dari University of Southern Denmark mengatakan, “Olahraga bersepeda bagi sebagian orang sangat sulit dilakukan. Lebih mudah bila mempromosikan bersepeda sebagai moda transportasi."

Studi kedua, yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, menemukan bahwa orang dewasa Swedia setengah baya dan lebih tua yang bersepeda ke tempat kerja, kurang mungkin untuk menjadi gemuk, memiliki Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau pra-diabetes, dibandingkan non-pengendara sepeda.

Penelitian ini mengikuti lebih dari 20.000 orang di usia 40-an, 50-an dan 60-an dan dilakukan lebih dari 10 tahun.

(Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×