Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Riset yang ada
Teknologi yang masuk ke dalam vaksin Covid-19 mungkin tampak baru. Namun, sebenarnya sudah ada sejak beberapa waktu yang lalu. Ilmuwan telah mempelajari cara-cara baru untuk membuat vaksin selama bertahun-tahun sekarang.
Ini termasuk vaksin mRNA seperti yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna. Padahal, sebelum pandemi, para ilmuwan sudah mempelajari metode ini sebagai cara membuat vaksin untuk virus lain.
Penelitian yang ada ini memberi para ilmuwan awal yang penting untuk mengembangkan vaksin SARS-CoV-2.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 saat Ramadan, ini 2 hal yang harus disiapkan umat Muslim
Pendanaan
Pengembangan vaksin sangat mahal. Salah satu alasan utama untuk ini adalah bahwa hal itu membutuhkan banyak pengujian untuk efektivitas dan keamanan. Ketika vaksin memasuki uji klinis pada manusia, biaya ini mulai membengkak dengan cepat.
Tiga fase uji klinis yang berbeda harus menunjukkan keamanan dan efektivitas sebelum vaksin dapat disahkan atau disetujui. Saat uji coba ini berlangsung, jumlah peserta bertambah dan begitu pula biayanya.
Di awal pandemi, dana dikucurkan untuk pengembangan vaksin Covid-19. Pendanaan ini, yang berasal dari sumber publik dan swasta, memungkinkan perusahaan untuk secara efektif melakukan penelitian vaksin dan uji klinis yang diperlukan.
Baca Juga: Virus Eek, varian corona yang masih mengancam orang sudah divaksin
Biasanya, tahapan pengembangan dan pengujian vaksin terjadi satu demi satu. Misalnya, uji klinis fase 2 hanya akan dilanjutkan setelah uji coba fase 1 selesai. Ini bisa memakan banyak waktu.
Selama pandemi, beberapa garis waktu ini dipercepat untuk mempersingkat waktu pengembangan.
Selain itu, perusahaan meningkatkan produksi vaksin mereka saat mereka melakukan uji klinis.
Ini merupakan risiko finansial yang besar bagi perusahaan-perusahaan ini, karena data dapat menunjukkan bahwa vaksin mereka tidak efektif atau aman, sehingga mereka membatalkan vaksin sama sekali. Namun, jika vaksin ditemukan aman dan efektif, persediaan dosis sudah tersedia, seperti yang terjadi pada vaksin saat ini.