kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saran Kemenkes, Lakukan 3 Perubahan Gaya Hidup Ini Agar Asam Urat Rontok


Kamis, 16 Maret 2023 / 03:45 WIB
Saran Kemenkes, Lakukan 3 Perubahan Gaya Hidup Ini Agar Asam Urat Rontok


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asam urat disebut juga gout adalah salah satu jenis penyakit peradangan pada sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada banyak sendi, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di ibu jari kaki.

Melansir laman Kementerian Kesehatan, normalnya, kadar asam urat dalam darah manusia berkisar antara: 

1. 3,4 – 7,0 mg/dL pada laki laki
2. 2,4 – 6,0 mg/dL pada perempuan
3. 2,0 – 5,5 mg/dL pada kelompok anak-anak.  

Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Selain itu  pada kondisi tertentu, asam urat dapat menumpuk akibat tubuh menghasilkan asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau mengalami gangguan dalam membuang kelebihan asam urat.

Kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menyebabkan pembentukan kristal di sendi. Kristal ini dapat menyebabkan peradangan, sehingga penderita akan mengeluhkan  gejala nyeri yang mengganggu dan bengkak pada sendi, biasanya di kaki.

Baca Juga: Diabetes Tak Bisa Disembuhkan Tapi Bisa Dikendalikan, Bagaimana Caranya?

Bisa menyerang ginjal

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat, yaitu makanan dan minuman yang mengandung purin. Makanan dapat dikatakan mengandung purin tinggi jika memiliki kadar purin lebih dari 200mg per 100 gram berat makanan. 

Contoh makanan tinggi purin adalah: 

- aneka jeroan
- seafood
- sayuran warna hijau
- kacang kacangan serta olahannya.

Semakin banyak asupan purin, semakin banyak pula asam urat yang terbentuk dan ginjal akan bekerja keras untuk mengeluarkannya melalui urine.

Dalam keadaan normal, asam urat diproses oleh ginjal dan dikeluarkan tubuh dalam bentuk urine. Bila kadar asam urat berlebih atau ginjal tidak dapat mengeluarkan asam urat dengan baik, akan terjadi penumpukan asam urat yang kemudian membentuk kristal di sendi. Kristal urat inilah yang menyebabkan terjadinya gejala asam urat pada penderitanya.  

Kristal asam urat juga bisa terbentuk di ginjal dan saluran kemih. Kondisi tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal atau dapat menyebabkan timbulnya batu di ginjal (nefrolitiasis) atau saluran kemih lainnya misalnya di kandung kemih, utreter dan uretra. 

Nefrolitiasis adalah adanya batu di dalam ginjal yang terjadi karena adanya pengendapan dari beberapa jenis senyawa, satu diantaranya adalah kristal asam urat. 

Baca Juga: Waspada, Ini 7 Komplikasi Asam Urat yang Berbahaya untuk Kesehatan

Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus di ginjal dapat menyebabkan obstruksi atau sumbatan mengganggu fungsi ginjal dan dapat berkembang menjadi gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI).

Kondisi nefropati atau kerusakan pada ginjal yang tidak diatasi penyebabnya dan berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan yang menetap pada ginjal (chronic kidney disease/CKD). 

Nefopati  asam urat atau  Gout nephropathy terjadi karena kerusakan ginjal yang terjadi karena endapan/deposit kristal asam urat di ginjal sehingga menurunkan fungsi ginjal dan merusak struktur ginjal. Tak jarang penderita nefropati asam urat ini harus menjalani cuci darah atau hemodialisis sebagai terapi pengganti ginjalnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×