Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
Selain itu dari Indonesia sendiri, Professor Dr. drg. Achmad Syawqie dari Universitas Padjajaran dan pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik Indonesia juga mengungkapkan dampak positif dari konsumsi rokok elektrik.
“Universitas Padjajaran saat ini sedang mensponsori penelitian untuk mencari tahu kandungan zat yang terdapat di dalam rokok elektrik, baik yang menggunakan nikotin cair maupun tembakau, hasil penelitian menunjukkan rokok elektrik relatif lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional,” jelas Prof. Syawqie.
Seperti diketahui, fenomena konsumsi rokok elektrik di Indonesia ramai diperbincangkan sejak dua tahun belakangan.
Adanya hasil penelitian yang membuktikan rokok elektrik memiliki potensi untuk mengatasi ketergantungan akan rokok direspons positif oleh pengguna rokok elektrik di Indonesia.
Ali Husein konsumen rokok elektrik yang tergabung dalam klub rokok elektrik BVL Cloud Mafia, mengungkapkan bahwa dirinya dulu adalah perokok berat, namun saat ini ia sudah mulai mengalihkan konsumsinya dari rokok konvensional ke rokok elektrik.
“Sejak beralih ke rokok elektrik, keinginan saya untuk merokok jauh berkurang. Biasanya sehari bisa sampai 16 batang, tapi sekarang sudah 80 % berkurang. Penggunaan rokok elektrik juga sudah berkurang dan lebih bersifat sebagai alat bersosialisasi saja,” kata Ali. (Sanusi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News