kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Ramai isu mikroplastik dalam minuman, apakah aman?


Selasa, 26 Oktober 2021 / 14:48 WIB
Ramai isu mikroplastik dalam minuman, apakah aman?
ILUSTRASI. Air minum dalam botol. REUTERS/Pascal Rossignol/File Photo


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya kembali perbincangan ihwal kontaminasi dalam air minum kemasan, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang menyebut sampai saat ini belum ada risiko kesehatan terkait mikroplastik. 

Dalam forum Sosialisasi Keamanan Kemasan Bahan Pangan Berbahan Baku Plastik yang Mengandung Unsur BPA yang digelar secara daring oleh lembaga advokasi konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), awal  Oktober ini, Rita meminta masyarakat untuk bijak.
 
Badan POM, sesuatu tugasnya, tak pernah lepas dari mengawasi segala hal terkait keamanan dan mutu obat dan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat, katanya. 

Menurut Rita, mikroplastik pada dasarnya adalah "unsur serpihan plastik" yang tak kasat mata, ukuran satu hingga lima mikrometer.  Mikroplastik, katanya, ada di semua unsur plastik jika sampai mengalami degradasi, alias rutuh dari badan polimer, baik karena karena perubahan suhu, gesekan dan sebagainya. 

Baca Juga: 4 Olahraga mengecilkan perut ini bisa jadi opsi, lo

"Degradasi itu bisa terjadi pada plastik jenis PET, PC, PP," katanya merujuk pada jenis plastik yang jamak dijumpai di pasaran dalam wujud wadah botol plastik air minum. 

Namun, Rita menekankan, fakta itu tak seharusnya membuat publik cemas. "Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," katanya. 

Rita merujuk pada maklumat organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan belum merekomendasikan pemantauan rutin atas kontaminasi mikroplastik dalam air kemasan. 

"Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," katanya. Lebih jauh, dia menyebut bahwa pada 2020, rapat bersama Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives menyampaikan mikroplastik belum perlu jadi prioritas analisis. 

Baca Juga: 3 Jenis teh herbal yang efektif mengontrol tekanan darah

"Bahkan pada 2021 otoritas keamanan pangan tertinggi Eropa, European Food Safety Authority, juga menyampaikan hal yang sama (pemantauan rutin) mikroplastik belum menjadi prioritas," katanya. 

Kontaminasi mikroplastik pada air minum menjadi isu hangat di banyak negara, termasuk Indonesia, setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Pemantiknya adalah dua laporan hasil riset uji kontaminasi mikroplastik pada air keran (tap water) dan pada air minum dalam kemasan plastik pada 2018. 

Selanjutnya: 7 Manfaat air kelapa untuk kesehatan yang sudah terbukti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×