kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Protein Hewani Diperlukan Lawan Stunting di Indonesia


Jumat, 17 Februari 2023 / 10:10 WIB
Protein Hewani Diperlukan Lawan Stunting di Indonesia
ILUSTRASI. Protein hewani


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Karena itu,  kata Hardiansyah, para orang tua, jangan hanya berpikir kalsium saja ketika ingin pertumbuhan tulang normal di janin, namun perlu berpikir pemenuhan mineral akan kolagen dimana itu bagian protein dan air.

"Kalau tidak ingin ibu-ibu keriput cepat, ayo ikut cegah stunting, konsumsi protein hewani karena itu juga cegah penuaan dini, perbanyak kolagen. Pangan susu, telur, lauk pauk, bila dikonsumsi ibu hamil mampu mencegah janin bayi lahir stunting ," ucap Hardiansyah.  

Baca Juga: Cara Menghitung & Menjaga Berat Badan Ideal Secara Alami dan Sehat

Ia juga mengingatkan, para ibu hamil pun jangan anti kolesterol karena zat itu juga penting untuk pembentukan hormon pertumbuhan, bila hormon pertumbuhan rendah maka ada risiko dari sisi pertumbuhan panjang bayi menjadi terganggu, yang tak lain merupakan indikasi stunting.  

Ia pun mengingatkan, setelah bayi lahir, setelah ASI Eksklusif, pada tahap MPASI dan lanjutan, penting juga untuk diberikan nutrisi tambahan antara lain berupa susu pertumbuhan, dengan kombinasi berbagai makanan lain seperti sayuran dan buah-buahan.  

"Pangan hewani penting, dikombinasikan juga dengan stimulasi seperti susu pertumbuhan," ucapnya .

Sementara itu, Ketua Anggota Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), Rudatin, menambahkan pemberian protein hewani pada saat ibu hamil untuk mencegah stunting, perlu diberikan secara tepat, dan sesuai kebutuhan gizinya.

Kata dia, pemberian ASI  eksklusif bagi bayi sampai usia 6 bulan wajib karena bisa mencegah stunting. Sementara pada usia 6 hingga 23 bulan, bayi  perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang padat gizi sesuai kebutuhan, pemberian bertahap sesuai kapasitas lambungnya.

Pemberian makanan protein hewani, juga makanan tinggi gizi yang memang dibutuhkan dari ketersediaan sumber makanan lokal. Juga tetap diberikan sayur buah yang ada di wilayah masing masing dan diberikan sumber protein tinggi yang ada di indonesia seperti ikan, misalnya ikan air tawar ikan laut, kerang tripang dll.

Disampaikan Rudatin, salah satu kendalanya, saat ini seringkali dalam pemberian MPASI tidak beragam, karena itu perlu dilakukan edukasi gizi dini terutama berbagai produk lokal dengan kandungan protein tinggi untuk pemenuhan zat gizi.  

Baca Juga: Aksi Gizi Generasi Maju: Pentingnya Asupan Protein Hewani Guna Wujudkan Generasi Maju

Misal, pemberian makanan hewani dengan jumlah asam amino tertentu yang tinggi, ada di hati ayam, telor, ikan, susu. Untuk anak usia 6-9 bulan MPASI awal perlu diberikan telur satu butir per hari per orang, bisa menambah tinggi panjang badan, terbukti dari berbagai riset.  

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengungkapkan, level pertumbuhan anak akan semakin baik, ketika kadar asam amino di dalam darah cukup tinggi, dimana sumbernya berasal dari protein hewani, bukan nabati.  

Protein hewani bisa digunakan untuk mendukung pencegahan stunting. Karena itu, untuk pencegahan, maka tata laksana konsumsi protein hewani sangat diperlukan. Masyarakat perlu diberikan edukasi terus-menerus.

Misal, pada saat MPASI tidak disarankan buah sayur seperti disampaikan WHO, jika itu didahulukan maka tidak fokus protein hewani, lalu anak menjadi kenyang terlebih dahulu dan protein hewani tidak tercukupi masuk ke dalam tubuh.

Tujuan pokok anak-anak sejak dapat MPASI, kata Piprim, tercukupi protein hewani secara adekuat. Karena itu, pemberian makanan tambahan telur, ikan, unggas, perlu diberikan pada saat pemeriksaan di Posyandu, bukan diberikan biskuit atau bubur, misalnya.

"Kami dukung upaya pengentasan upaya stunting. Mudah-mudahan anak Indonesia bebas stunting, dan target di 2024 bisa tercapai menjadi 14 persen, dengan upaya semua pihak, dan edukasi massif," ucapnya.

Sementara itu, di waktu terpisah Perwakilan industri dalam hal ini  Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA), menyampaikan dukungan penuh dalam pemberian gizi protein hewani, sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×