Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Secara teori, diet rendah karbohidrat bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menurunkan berat badan. Memotong asupan harian karbohidrat dapat memicu tubuh mengambil cadangan lemak sebagai sumber energi pengganti.
Itulah mengapa studi yang dilakukan oleh University of Exeter Medical School menilai bahwa diet rendah karbohidrat telah dikaitkan dengan penurunan berat badan yang efektif, bahkan sedikit lebih baik dari diet rendah lemak atau Mediterania.
Tetapi, menurut Jim White, RD, ASCM, pemilik Jim White Fitness Nutrition Studios seperti dikutip dari MSN, untuk mendapatkan hasil penurunan berat badan yang optimal tanpa mengganggu kesehatan, Anda harus memotong karbohidrat dengan cara yang benar.
Jika tidak, Anda akan lebih banyak merasakan efek merugikan ketimbang menguntungkan. Salah satunya nafsu makan yang justru meningkat akibat tubuh kekurangan karbohidrat, yang merupakan sumber energi.
Untuk pria yang ingin menurunkan berat badan, White merekomendasikan untuk mengasup 200-250 gram karbohidrat setiap harinya. Bila digambarkan, 1 porsi nasi ukuran cangkir kopi memiliki sekitar 50 gram karbohidrat, 1 iris roti mengandung 20 gram karbohidrat, kentang ukuran sedang memiliki 37 gram karbohidrat, serta buah-buahan memiliki sekitar 20 gram karbohidrat.
Menurut Pedoman Diet untuk orang Amerika, karbohidrat sebaiknya hanya berjumlah 45-65% dari asupan kalori harian.
Oleh karena itu jurnal Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Diseases telah mengklasifikasikan diet rendah karbohidrat sebagai asupan karbohidrat kurang dari 45% dari total makanan harian, atau setara dengan 900 kalori, atau kurang dari 225 gram karbohidrat.
Untuk pria Asia disarankan untuk konsumsi kurang dari itu, yaitu sekitar 150-200 gram karbohidrat per hari. Dengan kata lain, 3 porsi nasi (masing-masing ukuran cangkir kopi), sayur, serta buah, sudah cukup memenuhi asupan karbohidrat bila ingin berdiet. Selain itu, Anda tak disarankan mengasup karbohidrat dari makanan lain, seperti roti, keripik kentang, serta susu.
Namun White mengingatkan, "Banyak orang menurunkan asupan karbohidrat dan juga menurunkan makronutrien lainnya seperti protein dan lemak. Ini bisa menyebabkan tubuh banyak kekurangan nutrisi, memperlambat metabolisme, dan menurunkan tingkat energi yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Akhirnya, Anda menjadi kelaparan dan makan berlebih.”
Jadi amat penting untuk diingat, bila Anda memutuskan untuk memotong asupan karbohidrat, mulailah untuk selektif dalam memotong jenis karbohidrat.
Tinggalkan karbohidrat sederhana seperti soda, roti putih, atau camilan seperti crackers atau keripik yang bisa memicu peningkatan gula darah. Gantilah dengan memperbanyak karbohidrat kompleks yang ditemukan di biji-bijian dan sayuran. Lalu, asuplah daging tanpa lemak atau ikan-ikanan sebanyak 1-2 prosi setiap hari. (Ayunda Pininta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News