kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perut menggendut, risiko kanker prostat meningkat


Selasa, 01 November 2016 / 11:50 WIB
Perut menggendut, risiko kanker prostat meningkat


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Ukuran pinggang yang besar mungkin merupakan sinyal buruk bagi prostat pria. Menurut penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan di European Obesity Summit, pria dengan perut besar berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

Dilansir dari Menshealth.com, para peneliti menemukan, setiap penambahan lingkar pinggang sekitar 10 cm, risiko kanker prostat naik sebesar 13% dan risiko kematian naik sebesar 18%.

Kelebihan lemak di sekitar pinggang dan perut adalah penanda adanya sindrom gangguan metabolik. Gangguan metabolik adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker dan resistensi insulin, kata Manish Kohli, MD, seorang profesor onkologi di Mayo Clinic.

Dengan resistensi insulin, tubuh Anda tidak dapat menyerap hormon insulin dengan benar, menyebabkan gula darah tinggi dan meningkatkan potensi prediabetes atau diabetes.

Kondisi ini juga berperan cukup besar dalam perkembangan kanker dengan cara meningkatkan keberadaran reseptor tertentu di permukaan sel-sel dalam tubuh Anda. Tugas reseptor ini adalah merespon hormon tertentu, dalam kasus ini adalah merespon hormon insulin.

Terlalu banyak reseptor akan memicu proliferasi sel, atau pembagian sel yang tidak terkendali, yang akhirnya dapat menghasilkan sel-sel kanker, jelas Dr. Kohli.

Meski Anda tidak kelebihan berat badan, memiliki lingkar pinggang atau perut yang besar tetap akan meningkatkan risiko Anda menderita sindrom metabolik dan kanker prostat.

Karena itu, jagalah ukuran pinggang Anda tidak lebih dari 94 cm atau lebih kecil, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Sebenarnya, untuk menentukan lingkar pinggang yang ideal menurut standar kesehatan, tinggi badan juga harus dihitung. Itu sebabnya, banyak ahli kesehatan menggunakan rasio ukuran lingkar pinggang berbanding tinggi badan untuk menentukan besaran risiko Anda.

Pria yang memiliki rasio ukuran lingkar pinggang berbanding tinggi badan sebesar 0,5 atau kurang (contoh: pria dengan tinggi 178 cm dan lingkar pinggang 90 cm), memiliki risiko kanker prostat lebih kecil dari pria yang memiliki rasio lebih besar. Demikian menurut sebuah hasil penelitian di Inggris.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×