kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Perlukah pre-marital check up? Ini penjelasan dan manfaatnya


Kamis, 17 Desember 2020 / 16:17 WIB
​Perlukah pre-marital check up? Ini penjelasan dan manfaatnya
ILUSTRASI. Ilustrasi nikah/pacaran


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Pernikahan adalah salah satu momen sakral yang dinantikan sejumlah pasangan. Berbagai persiapan pun dilakukan untuk hari bahagia tersebut. 

Mulai dari tempat resepsi, undangan, gaun pengantin, hingga jenis makanan yang akan disajikan bagi tamu undangan. Namun, ada satu hal yang sering dilewatkan calon pasangan suami-istri yakni cek pra nikah atau pre-marital check up. 

Padahal pre-marital check up sebenarnya tak jauh berbeda dengan medical check up karena tujuannya sama-sama untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang terutama pasangan. 

Lantas, perlukah pre-marital check up? Lalu, apa saja manfaatnya? 

Baca Juga: ​Bersiap menikah? Inilah 7 jenis tes kesehatan pranikah bagi calon pengantin

Manfaat pre-marital check up 

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut sejumlah manfaat pre-marital check up bagi pasangan yang akan menikah: 

1. Mengetahui kesuburan 

Pre-marital check up memberikan manfaat kepada calon suami-istri yang berencana mempunyai keturunan hingga mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyakit tertentu. 

Untuk Anda yang ingin segera memiliki momongan, pre-marital check up akan membantu mengetahui tingkat kesuburan baik dari pihak perempuan maupun laki-laki. Jadi dokter pun bisa merekomendasikan program yang tepat untuk dijalani untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Baca Juga: 10 Mitos penyakit jantung dan faktanya

2. Mengetahui risiko penyakit tertentu 

Pre-marital check up tak hanya menyinggung satu atau dua hal. Macam-macam kondisi kesehatan akan diungkapkan lewat pemeriksaan tersebut. 

Anda dan pasangan setidaknya harus melewati enam hingga tujuh tes dengan spesifikasi berbeda. Di sisi lain, calon pengantin juga punya keleluasaan untuk mengikuti tes-tes yang dirasa bersifat urgen dan mengabaikan sisanya. 

Risiko penyakit-penyakit lain yang dapat dideteksi dari pre-marital check up mencakup anemia, infeksi, hepatitis, hingga HIV/AIDS. Langkah ini juga akan membuat Anda dan pasangan saling terbuka dengan masing-masing kondisi kesehatan.

Baca Juga: Jelang Natal, Menteri Agama akan keluarkan aturan ibadah saat pandemi Covid-19

3. Mencegah risiko penyakit turunan 

Pre-marital check up juga dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat menurun kepada calon bayi, seperti thalasemia, diabetes melitus, dan lain-lain.

Jika memang salah satu pasangan berpotensi menurunkan penyakit-penyakit tersebut maka dokter dapat memberikan rekomendasi atas risiko-risiko yang akan terjadi. 

Kapan dan di mana harus melakukan pre-marital check up?

Biaya yang dikeluarkan untuk menjalani pre-marital check up memang mahal, tetapi Anda bisa ambil tes-tes yang dianggap penting saja untuk menekan biaya pengeluaran.  Sementara waktu yang dianjurkan untuk mengajukan pemeriksaan sebaiknya 3-6 bulan sebelum pernikahan dilaksanakan. 

Dengan begitu, kalau ada hasil yang kurang menyenangkan, Anda dan pasangan bisa melakukan tindakan lanjut tanpa mengganggu agenda pernikahan. 

Sebagian besar rumah sakit sebenarnya sudah menyediakan pre-marital check up. Bandingkan, lalu pilih yang menurut Anda dan pasangan sesuai kebutuhan dan juga biayanya. 

Selanjutnya: ​Ini perbedaan rapid test antigen dan rapid test antibodi serta harganya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×