kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perlukah melakukan karantina setelah bepergian pasca menerima vaksin Covid-19?


Selasa, 02 Maret 2021 / 10:54 WIB
Perlukah melakukan karantina setelah bepergian pasca menerima vaksin Covid-19?
ILUSTRASI. Perlukah melakukan karantina setelah bepergian pasca menerima vaksin Covid-19?


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya untuk mengatasi pandemi. Jumlah penerima vaksin pun terus bertambah setiap harinya. 

Akan tetapi, walaupun sudah mendapatkan vaksin, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama jika penerima vaksin itu suatu hari terpapar Covid-19. 

Vaksin memang terbukti efektif mencegah terjadinya infeksi Covid-19. Namun kemungkinan terinfeksi masih tetap ada. 

Jika suatu saat orang yang menerima vaksin Covid-19 terpapar virus, misalnya setelah bepergian atau melakukan kontak dengan pasien, maka dia sebaiknya tetap melakukan karantina atau isolasi mandiri. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, orang yang divaksinasi masih perlu melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari Covid-19. 

Baca Juga: Tak perlu turun dari mobil, vaksinasi Covid-19 lansia bakal pakai sistem drive thru

Penting untuk diingat bahwa jika Anda telah divaksinasi sebagian atau seluruhnya, itu tidak berarti Anda bebas dari masalah karantina setelah terpapar virus. 

Orang yang sudah menerima vaksin mungkin tidak perlu melakukan karantina saat terinfeksi Covid-19 hanya apabila memenuhi tiga kriteria. 

Pertama, telah mendapatkan dosis vaksin secara penuh (dua kali). Kedua, vaksinasi dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan sehingga masih efektif. Ketiga, tidak ada gejala sejak terinfeksi. 

"Semua kriteria tersebut harus dipenuhi. Apabila salah satunya tidak terpenuhi, maka karantina harus tetap dilakukan," kata spesialis penyakit menular Thomas Fraser, MD. 

Dia mengatakan, karantina harus dilakukan setidaknya selama 10 hari tanpa tes. Atau bisa juga lebih singkat yakni tujuh hari apabila hasil tes menyatakan negatif Covid-19. 

Baca Juga: Begini kesiapan bos Akseleran jika di vaksin Covid-19

"Tapi untuk pencegahan ekstra, karantina dapat dilakukan karantina selama 14 hari," tambah Dr. Fraser. 

Dirinya menambahkan, meskipun vaksin telah terbukti sangat efektif, saat ini masih ada beberapa hal yang belum diketahui. 

Para ahli terus berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang waktu perlindungan serta efektivitas vaksin dalam mengurangi penularan. 
Selain itu, kemanjuran vaksin terhadap varian SARS-CoV-2 yang muncul juga masih dipelajari. Tetapi untuk saat ini, vaksin bertindak sebagai salah satu perlindungan. 

"Masyarakat masih perlu memakai masker, menjaga jarak, dan tindakan perlindungan lainnya. Tetapi segalanya akan menjadi lebih baik," pungkas Dr. Fraser. (Maria Adeline Tiara Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Divaksin, Masih Perlukah Karantina Setelah Bepergian?"

Selanjutnya: Sebelum menerima vaksin Covid-19, ini hal penting yang harus dipersiapkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×