kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyintas Covid-19 tetap harus divaksin, ini alasannya menurut WHO


Selasa, 12 Oktober 2021 / 05:25 WIB
Penyintas Covid-19 tetap harus divaksin, ini alasannya menurut WHO
ILUSTRASI. WHO menyarankan agar penyintas COVID-19 atau orang yang pernah terinfeksi virus corona harus tetap melakukan vaksinasi. ANTARA FOTO/Umarul Faruq


Sumber: covid19.go.id | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyintas COVID-19 atau orang yang pernah terinfeksi virus corona harus tetap melakukan vaksinasi. Hal tersebut merupakan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Menurut WHO, vaksin COVID-19 sangat penting dilakukan karena vaksin berfungsi sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh.

Melansir informasi yang ada di laman covid19.go.id, Kepala Ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan mengatakan, berdasarkan banyak penelitian saat ini bahwa jika Anda pernah mengalami infeksi yang sangat ringan atau tanpa gejala, maka banyak orang mungkin memiliki tingkat antibodi yang sangat rendah yang mereka bentuk.

“Jadi, inilah mengapa kami tetap menyarankan bahwa meskipun Anda telah terinfeksi COVID, tetap harus melanjutkan dan mengambil vaksinasi saat tersedia untuk Anda, karena vaksin kemudian berfungsi sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh,” kata Soumya dalam sesi wawancara dilaman resmi WHO.

Saat seorang penyintas COVID-19 akan melakukan vaksinasi, ada dua hal utama yang harus diperhatikan:

Baca Juga: Risiko kematian Covid-19 bisa meningkat karena hal ini, waspada!

1. Waktu

Soumnya mengungkapkan setelah Anda pulih dari COVID-19 disarankan menunggu beberapa minggu. Masing-masing negara menerapkan kebijakan yang berbeda-beda. Beberapa negara merekomendasikan agar orang menunggu selama tiga bulan atau enam bulan sampai setelah infeksi.

“Ini karena Anda memiliki antibodi alami yang akan membuat Anda terlindungi setidaknya selama itu,” ungkap Soumya.

Hal lain lantaran di banyak negara ada kekurangan pasokan vaksin sehingga mereka meminta orang yang telah terinfeksi untuk menunggu selama tiga atau enam bulan.

Akan tetapi dari sudut pandang ilmiah dan biologis, Anda dapat mengambil vaksin segera setelah Anda sepenuhnya pulih dari COVID-19.

Baca Juga: Pemerintah langsung distribusikan 2 juta vaksin Pfizer ke 12 provinsi

2. Antibodi

Ada perbedaan kondisi antibodi seseorang yang belum melakukan vaksin dan seseorang yang telah melakukan vaksin dosis lengkap COVID-19.

Soumya memaparkan jenis kekebalan yang berkembang setelah infeksi alami bervariasi dari orang ke orang, dan sangat sulit untuk diprediksi.

“Vaksin telah distandarisasi dalam hal dosis antigen yang diberikan, dan ini didasarkan pada banyak uji klinis yang telah dilakukan. Jadi ketika seseorang menerima vaksin, kita bisa cukup percaya diri dan memprediksi jenis respons kekebalan yang akan mereka dapatkan,” paparnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan ada perbedaan utama antara kekebalan yang diinduksi infeksi alami dan kekebalan yang diinduksi vaksin.

“Ada penelitian yang sangat menarik yang sedang berlangsung sekarang untuk melihat respon imun ketika seseorang memiliki dosis vaksin setelah mengalami infeksi alami dan juga ketika dua jenis vaksin yang berbeda diberikan satu demi satu, sehingga disebut pendekatan mix and match,” kata Soumya.

Baca Juga: Sebagian masyarakat masih enggan menerima vaksinasi Covid-19

Tetap jalani protokol kesehatan

Oleh sebab itu, para ilmuwan percaya bahwa jenis pendekatan hibrida ini sebenarnya dapat memberi respons kekebalan yang jauh lebih kuat daripada sekadar infeksi alami saja.

Soumya berujar saat ini semua vaksin yang telah menerima daftar penggunaan darurat dari WHO dapat mencegah penyakit parah dan rawat inap dari semua varian virus SARS-CoV-2 yang ada.

Meski demikian, ia mengingatkan agar protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan tangan, menghindari tempat-tempat ramai dan tertutup, serta tindakan kesehatan masyarakat dan sosial lainnya yang telah dilakukan pemerintah tetap diperlukan.

“Jadi di mana pun Anda tinggal, adalah baik untuk mengambil tindakan pencegahan itu selain divaksinasi karena itulah yang akan menurunkan tingkat infeksi di masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya: Cara Cek sertifikat vaksinasi dengan NIK di PeduliLindungi, tips mudah dari Satgas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×