Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih ada sebagian masyarakat yang enggan untuk diberikan vaksin Covid-19. Alasannya cukup beragam, salah satunya seperti khawatir dengan efek samping vaksin.
Rina, ibu rumah tangga yang meminta namanya disamarkan mengaku, dia akhirnya bersedia divaksinasi belum lama ini. Namun, butuh proses yang cukup lama hingga akhirnya dia bersedia divaksin.
Sejak gelombang pertama vaksinasi untuk masyarakat umum Juli kemarin, Rina enggan untuk mencari dan memanfaatkan layanan terdekat. Sayangnya, tetangga sekitar Rina di sebuah perumahan di wilayah Depok, Jawa Barat memiliki sikap serupa.
Bahkan, sempat suatu ketika diadakan vaksinasi masal dari Puskemas setempat. Lokasi vaksin diadakan bersebelahan dengan komplek Rina tinggal. "Tapi, warga ramai-ramai datang menolak vaksinasi, alasannya sih waktu itu menimbulkan kerumunan," imbuh Rina.
Baca Juga: Perketat protokol kesehatan untuk mengantisipasi gelombang baru Covid-19
Berbeda dengan wilayah tempat tinggal Rina, animo warga di kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, untuk mengikuti vaksinasi justru tinggi. Petugas vaksinasi hanya sesekali menghampiri warga, itu pun hanya untuk memberikan informasi jadwal vaksinasi. Setelah itu, warga ramai-ramai mendatangi pusat vaksin setempat.
Kakak Rina tinggal di kelurahan tersebut. Dia juga sering kali diajak kakaknya untuk mengikuti vaksinasi di wilayahnya meski selalu ditolak.
Namun, Rina akhirnya bersedia divaksin menggunakan Pfizer. Kesediaan Rina muncul karena untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan masuk pusat perbelanjaan untuk belanja bulanan harus menunjukkan sertifikat vaksin.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Gejala Covid-19 yang menandakan long covid, apa saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News