kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyebab nyeri haid dan cara pencegahan yang bisa Anda coba


Rabu, 04 November 2020 / 11:00 WIB
Penyebab nyeri haid dan cara pencegahan yang bisa Anda coba


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar wanita merasakan nyeri di perut bagian bawah sebelum dan selama haid. Beberapa dari mereka merasakan nyeri parah, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengobati penyebab nyeri haid bisa jadi salah satu cara efektif untuk meredakan rasa sakit yang Anda alami.

Penyebab Nyeri Haid

Selama haid, uterus atau rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisan. Zat semacam hormon bernama prostaglandin yang dilibatkan dalam rasa sakit dan peradangan memicu kontraksi otot rahim. Banyaknya prostaglandin itulah yang menyebabkan nyeri.

Mengutip dari Mayo Clinic (mayoclinic.org), ada beberapa faktor penyebab nyeri haid tersebut. Mulai dari endometriosis, fibroid rahim, adenomiosis, dan stenosis serviks. Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang melapisis rahim berada di bagian lain, yaitu tuba falopi atau ovari.

Fibroid rahim merupakan sel bukan kanker yang tumbuh di dinding rahim dan menyebabkan rasa sakit. Organ reproduksi wanita yang terinfeksi bakteri juga dapat menimbulkan rasa nyeri.

Baca Juga: Haid tak teratur? Coba 3 cara melancarkan haid ini, yuk

Selain penyebab nyeri haid tersebut, rasa sakit juga bisa meningkat karena beberapa faktor resiko. Mulai dari usia yang masih berumur di bawah 30 tahun, kebiasaan merokok, keturunan, mengeluarkan darah haid terlalu banyak, jadwal haid tak rutin, dan lain sebagainya.

Gejala Munculnya Nyeri Haid

Selain sakit yang terasa di perut bagian bawah, ada tanda-tanda nyeri haid lain yang perlu Anda perhatikan. Misalnya, rasa sakit yang tak kunjung hilang, nyeri terasa satu hingga tiga hari sebelum menstruasi dan biasanya akan berhenti dua hingga tiga hari setelah haid keluar.

Rasa nyeri biasanya juga menjalar ke bagian tubuh yang lain, seperti punggung bawah dan paha. Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut dalam jangka waktu lama. Apalagi jika dibarengi dengan mual, pusing, dan sakit kepala.

Baca Juga: 5 warna darah haid ini bisa tunjukkan kondisi kesehatan, lo

Upaya Pencegahan

Mengubah pola hidup bisa jadi cara untuk mencegah dan mengurangi nyeri haid. Mayo Clinic merekomendasikan agar Anda rutin melakukan olahraga, mengonsumsi vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B1, vitamin B6, dan makanan bergizi lainnya.

Tak hanya itu, mandi dengan air panas atau mengompres perut dengan air panas mampu mengurangi rasa sakit haid. Stres berlebih juga menyebabkan nyeri terasa semakin parah. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengelola stres dengan baik, ya.

Selanjutnya: 4 Cara mempercepat haid yang aman dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×