Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kontestan Indonesian Idol Melisha Sidabutar meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020) karena jantung bengkak. Apa penyebab dan gejala jantung bengkak?
Kabar meninggalnya Melisha disampaikan lewat unggahan foto di akun Instagram resmi Indonesian Idol. "Beautiful soul is never forgotten Keluarga besar Indonesian Idol turut berduka cita atas berpulangnya 'Melisha Sidabutar' Kontestan Top 35 #IdolSpecialSeason Rest In Peace @melishapricilla," tulis keterangan foto tersebut.
Sementara itu, akun Instagram kerabat Melisha, Ellysia Belinda mengungkapkan penyebab kematian dara berusia 19 tahun itu. "Jadi udah dironsen, ditemukan ada pembengkakan jantung," tulis Ellysia seperti dikutip Rabu (9/12/2020).
Menurut penjelasan dr Vito Anggarino Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC, pembengkakan jantung di usia muda bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya penyakit jantung bawaaan, penyakit jantung rematik, penyakit jantung kardiomiopati, atau bisa juga karena gangguan irama jantung (aritmia).
Baca juga: Katalog promo KJSM Hari Hari Swalayan 10 Desember, melimpah tawaran gratis 1 produk
Gejala pembengkakan jantung
Gejala pembengkakan jantung yang paling awal adalah mudah lelah. Kemudian gejala bisa berlanjut menjadi sesak napas, terutama di malam hari ketika sedang berbaring.
Kedua kaki juga bisa membengkak. Namun apabila pembengkakan jantung sudah terjadi sejak lama, maka keluhan utamanya adalah sesak napas.
Sementara itu, Ellysia mengatakan jika sebelum meninggal Melisha sempat merasakan tubuhnya lemas. "Jadi emang udah lemes dari pagi or kemarin (gatau jelasnya ya guys). Trus mamanya cerita, mau dibawa ke RS dari kemarin," katanya.
"Cuma Melisa bilang engga usah takut covid. Akhirnya hari ini bener2 lemes dan ... terjadilah kejadian singkat ini," tambah Ellysia. Akan tetapi dikatakan oleh Vito, lemas bukan gejala pembengkakan jantung. "Lemas itu mungkin karena ada keluhan lain juga. Kalau bengkak jantung umumnya itu cepat lelah dan mudah sesak napas," tegas Vito saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/12/2020).
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu mengatakan, beberapa orang mungkin saja tidak menyadari mengalami gejala pembengkakan jantung. "Dipikir hanya kecapekan saja, tidak menyadari bahwa ini sesuatu yang serius," tambah Vito.
Dia menambahkan, seseorang dengan pembengkakan jantung bisa mengalami henti jantung mendadak karena aritmia atau korslet jantung kapan saja. Inilah yang kemudian membuat pembengkakan jantung dapat menyebabkan kematian.
Vito menjelaskan, pembengkakan jantung merupakan proses yang cukup lama terjadi sehingga penanganannya juga tidak bisa mendadak. Bila gejala mudah lelah, sesak napas, dan kaki bengkak muncul, bisa segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter bisa membantu mendiagnosis kondisinya. Jika memang terdiagnosis ada pembengkakan jantung, maka dokter akan memberikan pengobatan yang mengurangi keluhan dan menjaga kinerja jantung. "Jadi seseorang dengan pembengkakan jantung masih bisa tetap aktif dan bekerja," kata Vito.
Pengobatan juga menurunkan risiko kondisi jantung yang memburuk karena pembengkakan. Selain itu mengurangi risiko henti jantung mendadak karena korslet jantung. Apabila terjadi henti jantung mendadak karena pembengkakan, maka pasien bisa ditolong dengan melakukan CPR (cardiopulmonary resucitation atau pijat jantung) atau RJP (resusitasi jantung paru).
Baca juga: Brosur promo Tupperware Desember 2020, produk piring dan mangkok harga murah
Penyebab lain
Sementara itu, pembengkakan jantung juga bisa terjadi karena miokarditis atau radang otot jantung. Kondisi ini membuat jantung membengkak dalam waktu singkat. Penyebabnya adalah infeksi virus "Covid-19 juga diketahui bisa menyebabkan miokarditis," ujar Vito.
Miokarditis memicu terjadinya emboli pulmonal atau sumbatan di pembuluh darah yang mengarah ke paru. Akibatnya jantung kanan membengkak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontestan Indonesian Idol Melisha Sidabutar Meninggal, Kenali Gejala Pembengkakan Jantung",
Penulis : Maria Adeline Tiara Putri
Editor : Lusia Kus Anna
Selanjutnya: Cara menyembuhkan kemampuan indra penciuman yang hilang akibat corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News