Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Vito menjelaskan, pembengkakan jantung merupakan proses yang cukup lama terjadi sehingga penanganannya juga tidak bisa mendadak. Bila gejala mudah lelah, sesak napas, dan kaki bengkak muncul, bisa segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter bisa membantu mendiagnosis kondisinya. Jika memang terdiagnosis ada pembengkakan jantung, maka dokter akan memberikan pengobatan yang mengurangi keluhan dan menjaga kinerja jantung. "Jadi seseorang dengan pembengkakan jantung masih bisa tetap aktif dan bekerja," kata Vito.
Pengobatan juga menurunkan risiko kondisi jantung yang memburuk karena pembengkakan. Selain itu mengurangi risiko henti jantung mendadak karena korslet jantung. Apabila terjadi henti jantung mendadak karena pembengkakan, maka pasien bisa ditolong dengan melakukan CPR (cardiopulmonary resucitation atau pijat jantung) atau RJP (resusitasi jantung paru).
Baca juga: Brosur promo Tupperware Desember 2020, produk piring dan mangkok harga murah
Penyebab lain
Sementara itu, pembengkakan jantung juga bisa terjadi karena miokarditis atau radang otot jantung. Kondisi ini membuat jantung membengkak dalam waktu singkat. Penyebabnya adalah infeksi virus "Covid-19 juga diketahui bisa menyebabkan miokarditis," ujar Vito.
Miokarditis memicu terjadinya emboli pulmonal atau sumbatan di pembuluh darah yang mengarah ke paru. Akibatnya jantung kanan membengkak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontestan Indonesian Idol Melisha Sidabutar Meninggal, Kenali Gejala Pembengkakan Jantung",
Penulis : Maria Adeline Tiara Putri
Editor : Lusia Kus Anna
Selanjutnya: Cara menyembuhkan kemampuan indra penciuman yang hilang akibat corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News