kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Penyakit Lupus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


Selasa, 09 Mei 2023 / 12:31 WIB
Penyakit Lupus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
ILUSTRASI. Penyakit lupus adalah penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Hari Lupus 2023 diperingati pada 10 Mei untuk mengingat bahwa penyakit lupus dapat menyerang siapapun. Penyakit lupus adalah penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan dan sel sehat. 

Penyakit lupus dapat menimbulkan peradangan pada beberapa bagian tubuh, seperti sendi, kulit, ginjal, hingga otak. 

Dirangkum dari laman resmi Perhimpunan Reumatologi Indonesia, autoimun adalah kondisi di mana sistem imun di dalam tubuh tidak mampu membedakan antara kuman dan benda asing dari luar tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh sendiri. 

Baca Juga: ​22 Twibbon Hari Lupus 2023 dan Cara Mudah Mengunggahnya di Sosmed!

Sehingga sistem imun tersebut menyerang sel-sel dan jaringan tubuh sendiri. Selain itu, istilah lain penyakit lupus adalah penyakit seribu wajah karena penampilan penyakitnya, gejala, dan tanda-tandanya sangat beragam dan banyak menyerupai penyakit lainnya. 

Gejala penyakit lupus tidak khas, samar-samar, yang menyebabkan kesulitan dalam mengenali penyakit ini.

Penyakit lupus banyak dijumpai pada wanita, terutama wanita usia reproduktif  dibanding laki-laki.

Baca Juga: Cek Mata dan Wajah, 3 Gejala Tekanan Darah Tinggi saat Bangun Tidur

Sementara umur terbanyak yang terjangkit penyakit lupus adalah pada usia 15-45 tahun, namun demikian pada anak-anak dan usia lanjut juga bisa terserang lupus. 

Tidak ada satu pun pemeriksaan laboratorium tunggal yang dapat memastikan seseorang menderita lupus.

Banyak penderita mengalami gejala-gejala penyakit lupus selama beberapa tahun, sebelum mereka betul-betul ditetapkan menderita lupus.

Baca Juga: 4 Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Wanita

Penyebab penyakit lupus dan faktor pencetusnya

Penyakit lupus adalah penyakit yang kompleks dan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti seseorang menderita lupus.

Penyakit lupus adalah penyakit yang kompleks dan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti seseorang menderita lupus. 

Namun demikian, kombinasi dari berbagai faktor antara lain lingkungan, hormonal, kelainan pada sistem imun, dan faktor genetik diduga menjadi penyebab lupus. 

Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis! Ini Penyebab Kaki Bengkak

Faktor lingkungan penyebab lupus adalah paparan sinar matahari, merokok, stres, obat-obatan tertentu, dan infeksi virus. Selain itu, faktor yang berperan penting sebagai penyebab lupus adalah faktor genetik. 

Meskipun demikian, tidak semua orang yang punya kecenderungan (predisposisi) genetik akan menderita lupus. Hanya sekitar 10% penderita lupus mempunyai orang tua atau saudara kembar yang juga menderita lupus. 

Beberapa faktor penyebab lupus adalah paparan sinar matahari, kerja berat dan kurang istirahat, mengalami stres, menderita infeksi, trauma, dan penggunaan obat-obat tertentu.

Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Bisa Membantu Meredakan Gejala Lupus

Gejala lupus 

Gejala penyakit lupus berbeda antara satu penderita dengan penderita lain. Bahkan dikatakan tidak ada dua orang yang mempunyai gejala penyakit lupus yang sama. 

Beberapa penderita hanya memiliki sedikit gejala penyakit lupus, sementara yang lainnya muncul dengan banyak gejala. 

Gejala penyakit lupus dapat hilang dan timbul. Pada saat gejala lupus muncul atau bertambah berat (flare) penderita merasa sakit, dan pada saat gejala lupus menghilang (remisi) penderita merasa sehat.

Baca Juga: 3 Gejala Tekanan Darah Tinggi Saat Bangun Tidur, Cek Mata dan Wajah

Gejala penyakit lupus yang umum ditemukan pada penderita lupus antara lain:

  • Nyeri dan kekakuan pada sendi tanpa disertai dengan pembengkakan, nyeri dan kelemahan pada otot. 
  • Demam yang tidak diketahui sebabnya. 
  • Perasaan sangat lelah. 
  • Bercak kemerahan pada muka yang menyerupai kupu-kupu ataupun bercak kemerahan pada kulit di tempat lain.
  • Penurunan berat badan.
  • Sel darah merah yang rendah. 
  • Gangguan berpikir/mengingat ataupun kebingungan.
  • Gangguan pada ginjal dengan adanya protein urin pada pemeriksaan ginjal  
  • Nyeri dada pada waktu menarik napas yang dalam.
  • Timbul bercak kemerahan pada kulit jika terpapar sinar matahari. 
  • Rambut rontok. 
  • Ujung jari tangan atau kaki pucat atau keunguan jika terkena hawa dingin. 
  • Sementara gejala penyakit lupus yang jarang muncul adalah: 
  • Gangguan pembekuan darah
  • Kejang-kejang
  • Sariawan pada mulut atau hidung yang tidak menimbulkan rasa nyeri
  • Sakit kepala
  • Kelumpuhan pada anggota gerak (stroke)
  • Mata kering dan gangguan kejiwaan berupa perasaan sedih. 

Baca Juga: 3 Gejala Tekanan Darah Tinggi Saat Bangun Tidur, Cek Mata dan Wajah

Penanganan dan pengobatan Lupus

Gejala penyakit lupus berbeda antara satu penderita dengan penderita lain.

Sementara itu, penangan dan pengobatan lupus antara lain adalah sebagai berikut seperti dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan

  • Edukasi dan konseling yang berkelanjutan
  • Program rehabilitasi medik sesuai keterbatasan fisik yang terjadi.
  • Pengobatan sesuai organ yang terlibat.
  • Pemberian obat anti nyeri sesuai dengan gejala klinis yang dirasakan, dengan OAINS
  • Pemberian obat antimalaria : kloroquin, hidroksikloroquin untuk kelainan kulit, dan keluhan persendian serta ginjal
  • Pemberian obat steroid : Methylprednisolone, Prednisone, Dexamethasone sebagai anti radang yang kuat pada kondisi akut maupun yang mengancam jiwa.
  • Pemberian obat Imunosupresan/Sitotoksik konvensional/tradisional : seperti methotrexate, azathioprin, siklofosfamid, siklosforin, mikofenolat mofetil untuk keterlibatan organ tubuh yang lebih berat.
  • Terapi lain bisa menggunakan obat agen biologik : Anti CD 20, anti interleukin atau anti sitokin, yang pemberiannya dilakukan secara injeksi, sub kutan maupun intra vena. Obat-obatan tersebut diberikan pada kasus yang berat yang umumnya tidak berespon terhadap obat imunosupresan konvensional/tradisional. 

Baca Juga: 3 Gejala Tekanan Darah Tinggi Saat Bangun Tidur, Cek Mata dan Wajah

Penyakit lupus ini memerlukan penanganan oleh Tim Dokter Ahli, karena variasi klinis yang beragam, baik untuk penegakkan diagnosis awal maupun tatalaksana penyakitnya. 

Semakin cepat ditemukan penyakit lupus ini, semakit cepat pula penanganan medis yang dapat dilakukan, sehingga dapat mencapai perbaikan klinis (remisi) dan menjadikan penyakit nya terkontrol dengan baik.

Demikian penjelasan mengenai penyakit lupus dalam rangka memperingati Hari Lupus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×