Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID. JAKARTA. Program vaksinasi sudah mulai bergulir. Akan tetapi ,tak sedikit negara yang melaporkan kasus infeksi baru setiap harinya. Kasus Covid-19 saat ini meningkat paling cepat pada populasi orang-orang yang lebih muda.
Menurut data pada bulan September 2020 di Jakarta, rentang usia 20-29 tahun dan 30-39 tahun sebagai dua kelompok usia yang paling banyak terpapar virus corona.
Fenomena yang sama juga terlihat di beberapa daerah dan secara global. Sehingga, munculah pertanyaan mengapa lebih banyak milenial yang terdeteksi positif oleh virus corona.
Nah, para ahli medis memberikan beberapa alasan yang dapat menjelaskan tingginya jumlah kasus Covid-19 pada populasi milenial sebagai berikut.
Baca Juga: Kasus corona Indonesia rekor, ini cara agar tidak tertular Covid-19
1. Peluang untuk pengujian lebih banyak
Salah satu alasan kasus Covid-19 pada populasi yang lebih muda mungkin meningkat adalah generasi ini yang paling banyak mendapatkan tes sekarang.
2. Virus mungkin telah berubah
Kepala petugas keperawatan Rumah Sakit Good Samaritan di San Jose, California, Mark Brown membeberkan bagaimana virus corona kemungkinan telah berubah.
Menurut dia, awalnya virus ini menempel pada inang dan melekat pada populasi yang lebih rentan diserang.
Baca Juga: Berikut cara memakai masker yang benar, biar terhindar dari virus corona
Artinya, Covid-19 cenderung banyak menginfeksi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan orang tua.
Namun, seiring berjalannya waktu, virus harus bermutasi untuk mempertahankan dirinya sendiri dan bertahan hidup. Dan ada kemungkinan, bahwa virus menjadi lebih menular, sehingga dapat mereplikasi dirinya lebih mudah dan menyerang siapa pun dalam beberapa menit.
3. Kurang berhati-hati
Seperti yang dilaporkan Universitas Washington di Seattle, beberapa wabah telah menyebabkan kasus Covid-19 yang lebih tinggi terjadi pada demografi yang lebih muda.
"Orang-orang yang berusia 20-30 tahun banyak berkumpul dan tidak menerapkan jarak sosial karena mereka tampaknya tidak peduli," ujar Brown.
Dengan begitu, virus bisa menular ketika kita nongkrong meskipun hanya selama 30 menit tanpa penggunaan masker.
Baca Juga: Tips untuk menghindari penularan virus corona
4. Melewatkan gejala virus corona
Alasan lain populasi yang lebih muda banyak terinfeksi Covid-19 adalah mereka tidak mengenali tanda-tanda awal dan gejala coronavirus. Hal-hal seperti batuk sedikit tapi terus-menerus, masalah pemcernaan, dan peradangan bisa menjadi gejala Covid-19, tetapi mereka tidak menganggapnya serius.
"Orang-orang ini berpikir hanya memiliki alergi yang buruk dan saat mengetahui terinfeksi Covid-19 mereka terlihat lebih sakit," jelas Brown.
Baca Juga: Ingin menghindari Virus Corona? Lakukan ini tiap hari
"Jika mereka menyadarinya lebih awal mungkin sekarang tidak membutuhkan banyak cairan, oksigen, atau semacam dukungan ekstra," lanjut dia.
Di tambah lagi, siapa pun yang bersentuhan dengan mereka bisa berakhir terinfeksi juga.
5. Sangat ingin kembali ke kehidupan normal
Populasi yang lebih muda tampaknya lebih tidak peduli untuk mengikuti pedoman jarak sosial dan pemakaian masker.
Pendiri dan direktur medis Concierge MD Los Angeles, Abe Malkin, MD. menjelaskan, bahwa populasi yang lebih tua tampaknya suka tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial dengan baik.
"Orang-orang muda lebih terdorong untuk pergi keluar dan menjalani hidup sosial mereka," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Alasan Penularan Covid-19 Meningkat Cepat pada Milenial"
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Lusia Kus Anna
Selanjutnya: Menkes ingatkan masyarakat agar tak lengah menjalankan protokol kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News