Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Lewat pemberitaannya pada 26 Desember 2020, dikatakan bahwa tingkat kemanjuran 91,25% itu didasarkan pada hasil awal dari uji klinis kecil dan tidak ada datanya yang diterbitkan dalam jurnal atau di-posting online.
"Pengumuman itu datang sehari setelah konferensi pers yang ambigu, juga tentang vaksin Sinovac, di Brasil. Pejabat di sana diharapkan memberikan hasil rinci dari percobaan lain, tetapi hanya melaporkan bahwa vaksin tersebut memiliki tingkat kemanjuran lebih dari 50 persen," tulis The New York Times.
Sebanyak 7.371 sukarelawan terlibat dalam uji coba di Turki. Tapi data kemanjuran hanya didasarkan pada 1.322 peserta, 752 di antaranya mendapat vaksin nyata dan 570 di antaranya menerima plasebo.
Baca Juga: Efektivitas vaksin corona buatan Sinovac capai 91%, ini buktinya
Menurut seorang ahli penyakit menular Serhat Unal, 26 dari relawan yang menerima plasebo terinfeksi Covid-19, sementara itu hanya tiga relawan yang divaksinasi yang sakit. Ia dan rekan-rekannya tidak membagikan data mereka dalam bentuk tertulis.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan pihaknya yakin vaksin itu efektif dan aman bagi orang-orang Turki dengan hasil tersebut. Tapi Sinovac tidak mengeluarkan pernyataan publik tentang hasil uji coba tersebut, juga tidak mengomentari persidangan di Brasil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemanjuran Vaksin Sinovac Berbeda di Beberapa Negara, Bagaimana Bisa?"
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Sari Hardiyanto
Selanjutnya: Di Turki, vaksin Sinovac China terbukti efektif 91,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News