kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penting diketahui! Kemanjuran vaksin Sinovac berbeda di beberapa negara, kok bisa?


Senin, 28 Desember 2020 / 07:01 WIB
Penting diketahui! Kemanjuran vaksin Sinovac berbeda di beberapa negara, kok bisa?
ILUSTRASI. Hingga saat ini, vaksin virus corona Sinovac dari China belum mengumumkan efikasi atau kemanjurannya secara resmi. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sebelumnya ada vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca yang sudah mengumumkan efikasinya. Moderna mengumumkan efikasinya 94,1%, Pfizer 95%, dan AstraZeneca 62,1% serta 90% (perbedaannya terletak pada dosisnya). 

Akan tetapi orang yang disuntik dengan vaksin Moderna sudah mencapai 30.000 orang, Pfizer 43.000 orang, dan AstraZeneca 11.636 orang. Dibandingkan 1.322 orang di Turki jumlah sampel di Turki sangat kecil menurut Adam. 

Baca Juga: Brasil bakal rilis hasil uji coba vaksin CoronaVac pada 7 Januari

Adam melanjutkan hasil di beberapa negara bisa saja berbeda, karena untuk efikasi vaksin banyak faktor yang bisa memengaruhi, misalnya genetik orang di negara tersebut. 

Selain pengumuman yang dibuat oleh negara masing-masing yang melakukan uji klinis, ada juga pengumuman oleh produsen vaksin, seperti yang sudah dilakukan oleh Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca. 

"Kalau melihat dari pengumuman hasil analisis interim vaksin Covid-19 lain, misalnya Moderna, Pfizer, atau AstraZeneca, biasanya yang memberikan pengumuman adalah produsen vaksinnya dalam bentuk press release dan data bisa jadi akan dikombinasikan dari uji klinis di berbagai negara," katanya lagi. 

Baca Juga: Inilah 6 vaksin corona yang digunakan di Indonesia

Oleh karena itu, terkait kemanjuran vaksin, dirinya meminta masyarakat menunggu rilis resmi dari Sinovac. "Makanya sebenarnya jauh lebih baik untuk menunggu press release resmi Sinovac untuk efektivitas vaksin ini, karena ada potensi perbedaan hasil di tiap negara. Lebih baik ditunggu saja dan jangan banyak berspekulasi hingga infonya lebih jelas," kata Adam. 

Sebelumnya, The New York Times juga menyoroti kemanjuran vaksin Sinovac. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×