kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjelasan soal saturasi oksigen, cara cek dan berapa kadar normalnya


Kamis, 25 Februari 2021 / 08:15 WIB
Penjelasan soal saturasi oksigen, cara cek dan berapa kadar normalnya
ILUSTRASI. Saturasi oksigen penting untuk mengetahui kondisi seseorang apakah sedang kekurangan oksigen atau tidak. REUTERS/Adnan Abidi


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat wabah Covid-19 menyebar ke seluruh penjuru dunia, saturasi oksigen menjadi kata yang kerap disebut-sebut. Apa itu?

Saturasi oksigen adalah tolok ukur kesehatan untuk menakar besarnya kadar oksigen dalam aliran darah. Pemeriksaan kesehatan ini penting untuk mengetahui kondisi seseorang apakah sedang kekurangan oksigen atau tidak. 

Terutama bagi pengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung, sampai Covid-19. 

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait apa itu saturasi oksigen, cara mengecek, sampai kadar normalnya. 

Baca Juga: Selama ada corona, sediakan 4 alat kesehatan di rumah

Apa itu saturasi oksigen? 

Dilansir dari News-Medical, saturasi oksigen adalah tingkat persentase hemoglobin yang terikat oksigen atau oksihemoglobin di dalam darah. Hemoglobin merupakan bagian darah yang bertugas mengikat oksigen dan mengedarkannya ke organ, jaringan, dan sel tubuh. 

Setiap sel darah merah di dalam tubuh kita umumnya mengandung sekitar 270 juta hemoglobin. 

Baca Juga: Pandemi Covid-19 belum berakhir, sediakan 4 alat kesehatan ini di rumah

Melansir Verywell Health, ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat saturasi oksigen, antara lain: 

- Sedikit banyaknya oksigen yang dihirup 

- Lancar atau tidaknya proses pertukaran gas di paru-paru 

- Konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah 

- Tingkat kekuatan atau afinitas hemoglobin dalam mengikat oksigen 

Terdapat beberapa kondisi dan penyakit yang bisa mengurangi kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen, antara lain: 

- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, bronkitis kronis 

- Asma Penyakit pneumonia dan pneumotoraks 

- Anemia Penyakit jantung Emboli paru Cacat jantung bawaan Covid-19 

Cara cek saturasi oksigen 

Saturasi oksigen paling sering diukur dengan dua cara, yakni dengan tes analisis gas darah dan menggunakan alat pulse oximeter.

Baca Juga: Wajib tahu! Cara membedakan Covid-19, flu dan alergi

Tes analisis gas darah 

Pemeriksaan ini akurat untuk melihat besarnya kadar oksigen dan karbon dioksida di pembuluh darah arteri. Selain itu, tes ini juga bisa menakar kadar keasaman darah. 

Tes ini dapat melihat seberapa efektif kinerja paru-paru dalam membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. 

Cara cek saturasi oksigen dengan tes analisis gas darah dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah dari pembuluh darah arteri di pergelangan tangan atau selangkangan. Tes ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit. 

Baca Juga: Hidung tersumbat bisa jadi gejala Covid-19? Ini penjelasan ahli

Setelah diambil dari tubuh, sampel darah dianalisis di mesin khusus. Hasil tes analisis gas darah diukur dalam satuan milimeter merkuri (mmHg). 

Pulse oximeter 

Pemeriksaan dengan alat ini dapat memperkirakan besarnya saturasi oksigen di pembuluh darah kapiler perifer. 

Cara cek saturasi oksigen dengan pulse oximeter cukup praktis. Pengguna tinggal memasang alat di jari atau daun telinga. 

Pulse oximeter dapat membaca saturasi oksigen dengan mengukur panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari aliran darah. Alat kesehatan ini relatif praktis untuk digunakan secara mandiri di rumah. 

Hasil pengukuran pulse oximeter menggunakan satuan persen. 

Baca Juga: Isolasi mandiri, ini kadar saturasi oksigen normal pada pasien Covid-19

Kadar saturasi oksigen normal 

Besarnya saturasi oksigen normal atau di bawah normal tergantung metode pemeriksaannya. 

- Saturasi oksigen normal dari tes analisis gas darah: di atas 80 mmHg 

- Saturasi oksigen di bawah normal dari tes analisis gas darah: kurang dari 80 mmHg 

- Saturasi oksigen normal dari pulse oximeter: antara 95 persen-100 persen 

- Saturasi oksigen di bawah normal dari pulse oximeter: kurang dari 95 persen 

Kadar saturasi oksigen di bawah normal disebut hipoksemia. Tubuh yang kekurangan oksigen ditandai gejala pusing, jantung berdebar kencang, batuk, sesak napas, bingung, dan kulit kebiruan. 

Penurunan saturasi oksigen di bawah level kritis harus ditangani dengan pemberian oksigen tambahan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Cek, dan Kadar Normalnya"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Selanjutnya: Jika ada tanda ini, berarti Covid-19 sudah mengganggu kesehatan jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×